NALARNESIA.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang menyiapkan pembangunan jembatan darurat untuk menggantikan jembatan-jembatan yang rusak akibat bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Langkah ini diambil untuk mengoptimalkan akses dalam penyaluran bantuan dan proses evakuasi korban.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Lukmansyah, dalam keterangannya di Sukabumi, Jumat, menjelaskan bahwa jembatan darurat tersebut akan menggunakan tipe jembatan bailey, yaitu jembatan portable yang terbuat dari rangkaian baja.
“Pembangunan jembatan bailey akan dilakukan secepatnya untuk mempermudah mobilisasi distribusi logistik dan peralatan yang dibutuhkan bagi warga terdampak,” ujarnya.
BACA JUGA: Pemprov Jabar Prioritaskan Evakuasi dan Pemulihan Akses dalam Penanganan Bencana Sukabumi
Data Pusdalops BNPB mencatat ada 10 jembatan yang rusak akibat bencana, termasuk jembatan di Kecamatan Simpenan yang putus dihantam banjir bandang pada Rabu (4/12).
BNPB bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat melalui prajurit Batalyon Zeni Kodam III/Siliwangi dan petugas Dinas PUPR Kabupaten Sukabumi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi melaporkan bahwa bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang, tanah longsor, pergerakan tanah, dan cuaca ekstrem, melanda 33 titik di Kabupaten Sukabumi selama dua hari, yakni Selasa (3/12) dan Rabu (4/12).
Bencana tersebut menyebabkan ratusan jiwa terdampak, dengan satu warga dinyatakan meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Gegerbitung. Proses pencarian korban masih berlangsung hingga saat ini.
BACA JUGA: Korban Tewas Sebanyak 9 Orang Dalam Bencana Longsor di Deli Serdang
Rekapitulasi BPBD Sukabumi menyebutkan rincian lokasi bencana: tanah longsor di 13 titik, banjir di 9 titik, angin kencang di 7 titik, dan pergerakan tanah di 4 titik yang tersebar di 22 kecamatan.
Dampak bencana meliputi 103 kepala keluarga atau 243 jiwa terdampak, 46 kepala keluarga atau 93 jiwa mengungsi, 7 kepala keluarga atau 19 jiwa terancam, dan satu korban meninggal dunia. Sebanyak 40 rumah mengalami kerusakan, terdiri dari 36 rusak ringan, 3 rusak sedang, dan 1 rusak berat. Selain itu, terdapat 6 fasilitas umum yang juga mengalami kerusakan.
Kerugian materiil akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp695 juta, berdasarkan data BPBD Sukabumi.***