Evaluasi Cara Pengasuhan Anak Diperlukan Bagi Orang Tua Pelaku Bully

Avatar
Ilustrasi. (Pixabay.com/Anemone123)
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Seorang klinis lulusan , Annisa Mega Radyani, M. Psi menganggap evaluasi terhadap pola pengasuhan dan komunikasi orang sangat penting ketika mereka terlibat dalam tindakan .

Menurut Annisa, dengan mengevaluasi penyebab menjadi pelaku , orang tua dapat melakukan perbaikan terhadap cara mereka mendidik dan berkomunikasi dengan . Annisa juga menyoroti bahwa dalam proses pembimbingan dan pendampingan anak, keterlibatan tenaga profesional dapat diperlukan.

banner 225x100

“Perlu sekali mengevaluasi bagaimana pengasuhannya atau mengevaluasi komunikasi dengan anak. Karena ketika orang tua tidak tahu anaknya melakukan kekerasan seperti bullying () berarti ada komunikasi yang tidak terjalin dengan baik di situ,” kata Annisa saat dikutip dari ANTARA, Minggu 25 Februari 2024.

Annisa mendorong orang tua untuk menegakkan tanggung jawab anak yang terlibat dalam perundungan, serta membuat mereka menghadapi konsekuensi dari perilaku tersebut.

BACA JUGA: Perubahan Iklim Sebabkan Kerugian Negara Hingga Rp 544 Triliun Selama Periode 2020-2024

“Apabila memang relasi dengan orang tua dan anak tidak baik, akan lebih baik jika ada orang ketiga yang membantu mediasi atau membantu pendampingan tersebut seperti atau konselor sekolah,” kata dia.

Selain itu, Annisa menekankan bahwa orang tua juga perlu bertanggung jawab atas tindakan perundungan yang dilakukan anak, terutama selama anak berada di bawah perlindungan dan tanggung jawab mereka.

“Penting bagi orang tua untuk mengakui apa yang dilakukan anaknya itu adalah sebuah kesalahan yang perlu dipertanggungjawabkan oleh anaknya itu sendiri ataupun dirinya,” tutur dia.

BACA JUGA: Tolak Hak Angket, AHY: Pertempuran Menyisakan Orang yang Kecewa

Dengan demikian, Annisa menggarisbawahi betapa pentingnya mendidik dan membimbing anak dengan benar agar perilaku perundungan tidak menjadi suatu kebiasaan yang terus berkembang seiring berjalannya waktu.

“Karena kecederungan bullying (perundungan) itu tidak hanya terjadi di usia anak. Kalau memang tidak dihukum atas apa yang dia lakukan, dia akan merasa bisa melakukan itu lagi dan lagi,” kata Annisa.***