NALARNESIA.COM – PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperketat pengawasan jalur kereta api sebagai langkah antisipasi menghadapi musim penghujan. Upaya ini bertujuan menjaga keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api dari risiko tanah longsor, banjir, serta amblesan tanah.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa unit prasarana jalan rel dan jembatan KAI telah menerapkan berbagai langkah mitigasi preventif guna memastikan perjalanan kereta api tetap aman selama musim penghujan.
“Kami menyiagakan petugas tambahan dan meningkatkan pengawasan di lokasi rawan bencana, serta menyediakan alat perawatan jalan rel berikut materialnya untuk siaga di titik-titik strategis. Selain itu, jajaran terkait di wilayah Daop dan Divre KAI juga melakukan pengecekan intensif secara berkala di seluruh jalur kereta api,” kata Anne dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 1 November 2024.
Sebagai bagian dari langkah antisipasi, KAI telah menyiapkan 335 Petugas Pemeriksa Jalan (PPJ) untuk memantau kondisi lintasan kereta api secara rutin, khususnya untuk memastikan jalur aman dari dampak curah hujan tinggi.
Selain itu, 151 Petugas Daerah Pantauan Khusus (Dapsus) juga disiagakan di lokasi rawan seperti area yang rentan longsor, banjir, atau tanah labil.
“KAI juga menyiapkan 663 petugas keamanan untuk mengamankan area stasiun dan jalur kereta demi memastikan keselamatan penumpang dari potensi gangguan eksternal. Seluruh petugas ekstra ini telah diberikan pelatihan intensif untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menangani situasi darurat selama operasional musim penghujan,” jelas Anne.
Untuk mendukung kesiapsiagaan, KAI menyediakan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di berbagai titik strategis. Peralatan dan material ini termasuk rel cadangan, karung pasir, batu kricak, bantalan beton, dan bantalan kayu yang dapat digunakan untuk memperkuat badan rel.
BACA JUGA: Terkait Kasus Korupsi PT Timah, Tiga Mantan Kadis ESDM Provinsi Babel Dituntut 7 Tahun Penjara
KAI juga menyiagakan perlengkapan teknis seperti dongkrak, alat potong rel, pelat sambung, dan penambat rel, serta peralatan darurat seperti tenda pleton, chainsaw, dan H-beam untuk perbaikan sementara jembatan.
Sebagai bagian dari mitigasi, KAI meningkatkan penjagaan di daerah rawan bencana dengan langkah seperti pemadatan tanah di area labil, penguatan struktur, pemasangan perancah di lokasi rawan longsor, dan peningkatan kapasitas drainase di area rawan banjir.
“KAI terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan terutama dalam memastikan keselamatan perjalanan kereta api selama musim penghujan. Kami berharap langkah ini dapat meminimalkan potensi gangguan sehingga pelanggan dapat menikmati perjalanan dengan selamat, aman, dan nyaman,” kata Anne.***