Namun, PBB menolak permintaan tersebut dan menegaskan bahwa pasukan perdamaian mereka akan tetap di posisi, serta menilai serangan terhadap mereka sebagai pelanggaran mandat Dewan Keamanan PBB Nomor 1701.
Meskipun demikian, menurut pernyataan UNIFIL, militer Israel terus menargetkan markas-markas pasukan perdamaian PBB, termasuk serangan terbaru di Naqoura dan Labbouneh.
“Markas UNIFIL di Naqoura pagi ini terdampak ledakan untuk kedua kalinya dalam 48 jam terakhir. Dua prajurit dari pasukan perdamaian terluka akibat bom meledak dekat menara pengamatan. Hari ini, beberapa dinding pembatas (T-wall) yang merupakan posisi jaga pasukan perdamaian PBB 1-31 dekat Blue Line di Labbouneh runtuh akibat bulldozer IDF melewati batas perimeter, dan tank-tank IDF bergerak maju mendekat ke arah posisi jaga pasukan perdamaian PBB. Pasukan kami tetap berjaga di posisinya, dan pasukan reaksi cepat UNIFIL telah dikerahkan untuk membantu mereka,” demikian siaran resmi UNIFIL yang diakses di Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2024.***