Dia menyerukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut, dan mengkritik pembunuhan Nasrallah sebagai bagian dari praktik “pembunuhan politik” yang mengkhawatirkan, sebagaimana yang terjadi sehari sebelumnya di Beirut.
Tentang Ukraina, Lavrov menegaskan Rusia masih terbuka untuk resolusi diplomatik, tetapi harus mempertimbangkan posisi semua pihak, dan memuji inisiatif “Friends of Peace” yang didukung Brasil dan China.
BACA JUGA: PBB Khawatir Serangan Israel Tingkatkan Konflik di Lebanon
Lavrov juga mengkritik Sekretariat PBB, menuduh badan tersebut bias dan menciptakan narasi yang menguntungkan Barat, yang menurutnya merusak kepercayaan terhadap PBB.
“Belum terlambat untuk menghidupkan PBB kembali, tetapi ini dapat dilakukan bukan dengan bantuan pertemuan puncak dan deklarasi yang tidak realistis, tetapi melalui pemulihan kepercayaan berdasarkan prinsip hukum tentang kesetaraan kedaulatan semua negara,” kata Lavrov, menambahkan.***