Putri dari presiden pertama RI itu mengaku bahwa dirinya sudah tidak mampu menahan sabar atas perlakuan aparat. Menurutnya, aparat telah dikerahkan untuk mengintimidasi rakyat Indonesia dalam Pemilu 2024.
Hal itu ia dasarkan pada pengalaman para relawan PDIP di beberapa wilayah di Indonesia. Salah satunya Aiman Witjaksono yang dipaksa mengungkap tentang identitas narasumber yang mengatakan bahwa aparat tidak netral dalam Pemilu 2024.
Selanjutnya ialah peristiwa penganiayaan yang dialami relawan Ganjar-Mahfud. Kejadian tersebut terjadi di Gunung Kidul, Jogjakarta beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Megawati menyayangkan tentang pemberlakuan hukum yang berbeda-beda. Mestinya hukum berlaku kepada semua lapisan masyarakat, baik pejabat, aparat dan rakyat sipil.