NALARNESIA.COM – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Cholil Nafis, mengajak seluruh ulama di Indonesia untuk bersinergi dalam memberantas judi daring yang masih marak di Tanah Air. Ia menekankan pentingnya peran ulama dalam menyadarkan masyarakat agar menjauhi perbuatan tersebut.
“Tidak mungkin kita bicara optimalisasi dai, ekonomi syariah, sementara ekonominya dilakukan dengan cara judi,” ujar Cholil saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.
Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Jawa Barat, Cholil menyoroti dampak buruk dari judi, yang menurutnya membuat masyarakat kehilangan semangat untuk bekerja dan enggan melalui proses untuk meraih cita-cita.
“Efek dari judi juga akan menghancurkan ekonomi syariah yang telah digagas oleh MUI,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa para ulama memiliki tanggung jawab besar untuk memberantas kemungkaran sebagaimana diajarkan dalam Al-Quran.
“Kita di mana-mana memberikan pengayoman, kebaikan, tetapi berbasis kepada nilai-nilai keagamaan, akidah, iman, kemudian kita bisa menyebarkan melalui perilaku kita,” katanya.
Kiai Cholil mengimbau agar ulama menjadi sosok yang kuat dan kokoh dalam menjangkau umat di berbagai lapisan masyarakat.
“Kita harus membina masyarakat kuat dan matang akidahnya. Awal dakwah menguatkan karakter dan imannya,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, yang menilai dai memiliki peran strategis dalam memerangi praktik judi daring.
“Para dai memiliki peran penting dalam memberikan pencerahan kepada umat mengenai bahaya judi online, baik dari aspek agama, moral, maupun sosial,” kata Meutya.***