Pengamat Minta Agar Kritik Para Guru Besar Tidak Dipandang Sebelah Mata

Avatar
Arif Susanto dkk dalam diskusi 'Putusan DKPP dan Hancurnya Integritas Pemilu' di kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Februari 2024
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Protes terhadap Presiden atau , yang diikuti oleh sejumlah civitas akademika dari berbagai ternama, semakin meluas menjelang hari pencoblosan pada 14 Februari 2024.

dari , , kritikan tersebut adalah hal yang wajar mengingat terjadi penurunan Pemilu dan demokrasi di . Oleh karena itu, partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting untuk menghentikan tren negatif tersebut.

banner 225x100

“Penggerogotan pemilu berlangsung dari dalam, dan kalau dari penyelenggara, peserta dan pemerintah sulit untuk diarahkan, maka mestinya publik yang punya kewajiban (menghentikan) itu,” kata Arif dalam diskusi ‘Putusan DKPP dan Hancurnya Integritas Pemilu' di kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Februari 2024.

BACA JUGA: Timnas Amin Persilahkan Jokowi Kampanye, Meski Anies-Imin Menolaknya

Dalam konteks ini, Arif memandang bahwa kritik yang diberikan oleh sivitas akademika harus dianggap sebagai suatu hal yang signifikan dan serius oleh . Ia bahkan memandangnya sebagai peringatan yang seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

Leave a Reply