NALARNESIA.COM – Petugas keamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) 008 Kelurahan Kramat Jati, Jakarta Timur meninggal dunia pada Sabtu (17/02/24).
Almarhum berinisial J menghembuskan nafas terakhirnya di RS Polri Kramat Jati. Sebelumnya J merupakan petugas Pengamanan Langsung (Pamsung) TPS 008.
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kelurahan Kramat Jati, Sumantri mengatakan J memiliki riwayat penyakit darah tinggi.
“Dia punya darah tinggi kalo ga salah, dia itu bertugas menjaga keamanan di lingkungan TPS,” ujar Sumantri.
BACA JUGA: Petugas Pamsung TPS Kramat Jati Meninggal Dunia
Sumantri menjelaskan bahwa yang bersangkutan merasa kelelahan usai penyelenggaraan pemungutan suara pada Rabu, 14 Februari 2024. Keesokan harinya, almarhum merasa semakin tidak enak badan dan meminta istrinya untuk mengerokinya.
“Dia petugas pamsung di TPS 008 Kelurahan Kramat jati, kronologis nya setelah hari pemungutan suara tanggal 15 dia itu merasa kelelahan dan minta dikerokin sama istrinya sudah satu hari,” ujar Sumantri.
Berdasarkan penuturan Sumantri pada Sabtu, 17 Februari 2024 lingkungan tempat tinggal almarhum melaksanakan kerja bakti. Sumantri menilai almarhum merupakan orang yang rajin, maka itu setelah merasa pulih, almarhum turut serta membantu pelaksanaan kerja bakti di lingkungannya.
Namun saat kerja bakti, almarhum terjatuh dan langsung tidak sadarkan diri. Para warga lantas membawa J ke rumah sakit terdekat yakni Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
BACA JUGA: Beberapa TPS di Bali Akan Melakukan Pemungutan Suara Ulang
“Nah dia orangnya gabisa diem kalo ngeliat kaya gitu (kerja bakti), dia bantuin dan waktu bantuin jatuh, iya langsung anfal, langsung dibawa ke rumah sakit polri, ternyata sudah tidak tertolong,” katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan hingga saat ini ada 71 orang petugas badan ad hoc penyelenggara pemilu yang meninggal dunia.
Hal itu disampaikan Ketua KPU Hasyim Asy'ari dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan.
“Para penyelenggara pemilu badan ad hoc, terutama pada peak season yang bebannya berat pada tanggal 14 Februari sampai 18 Februari 2024 jam 23.58 WIB. Dalam catatan kami, yang meninggal ada 71 orang,” kata Hasyim, Senin, 19 Februari 2024.***