PM Prancis Mengundurkan Diri Usai Partainya Kalah dalam Pemilu

Avatar
Arsip - PM Prancis Gabriel Attal di Istana Elysee di Paris, Prancis, 7 Juli 2020. (Xinhua/Aurelien Morissard)
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Perdana Prancis mengumumkan pengunduran dirinya pada Minggu malam, 7 Juli 2024, setelah partainya, , gagal meraih kemenangan mayoritas dalam putaran kedua pemilu parlemen yang dipercepat.

“Malam ini formasi politik yang saya wakili dalam ini tidak memiliki mayoritas, saya akan mengajukan pengunduran diri saya kepada besok pagi,” kata Attal.

banner 225x100

Attal menyatakan bahwa “tidak ada yang ekstrem” yang berhasil mendapatkan kursi mayoritas untuk menjalankan pemerintahan Prancis, mengacu pada jumlah kursi yang diperoleh oleh partai sayap kanan Rassemblement National (RN) dan aliansi sayap kiri Nouveau Front populaire (NFP) yang mencapai mayoritas untuk memerintah negara tersebut.

BACA JUGA: Menkominfo Diminta Mundur, Ini Tanggapan Jokowi

Menurut proyeksi terbaru dari perusahaan survei Ifop, NFP diperkirakan akan memenangkan 180 hingga 205 kursi di majelis rendah parlemen, yaitu Majelis Nasional. Aliansi sentris , yang didukung oleh Macron, berada di peringkat kedua dengan kemungkinan memperoleh 164 hingga 174 kursi, sementara RN yang dipimpin oleh Marine Le Pen diperkirakan akan mendapatkan 130 hingga 145 kursi.

Majelis Nasional memiliki total 577 kursi dan tidak satu pun dari tiga blok utama tersebut diproyeksikan akan memperoleh mayoritas absolut dengan 289 kursi.

Pemilu putaran pertama yang dilaksanakan pada 30 Juni menghasilkan 76 calon terpilih tanpa perlu putaran kedua. RN memperoleh 29,26 persen suara (37 kursi), angka yang meningkat hingga lebih dari 33 persen jika digabungkan dengan sekutu-sekutunya. NFP mendapat 28,06 persen (32 kursi), sementara menempati posisi ketiga dengan sedikit di atas 20,04 persen (dua kursi).

BACA JUGA: Komisi II DPR RI Akan Panggil KPU dan Lembaga Terkait Untuk Rapart Evaluasi Pemilu 2024

Macron membubarkan parlemen dan mengumumkan pemilu dini setelah RN meraih lebih dari 31 persen suara dalam pemilu Parlemen Eropa pada 9 Juni, mengalahkan blok sentris yang dipimpinnya.***

Leave a Reply