Hasil studi menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan ketika pasien berkumur dengan air terhadap spesies bakteri atau kadar HbA1c.
Namun, terdapat penurunan keseluruhan pada spesies bakteri ketika pasien beralih ke obat kumur, terutama jika mereka melakukan kebiasaan berkumur setidaknya dua kali sehari, seperti yang dijelaskan oleh penulis senior studi, Kazuhiko Nakano.
BACA JUGA: Timpa Rumah di Ponorogo, Terjangan Hujan Angin Tumbangkan Pohon Peneduh
Meskipun tidak terjadi perubahan keseluruhan dalam kadar HbA1c saat pasien menggunakan obat kumur antiseptik, para peneliti mencatat bahwa terdapat variasi besar dalam respons individu terhadap penggunaan obat kumur.
Hal ini menunjukkan bahwa reaksi terhadap perawatan dapat bervariasi antarindividu, memerlukan pemahaman lebih lanjut untuk penyesuaian yang lebih tepat.***
Responses (3)