NALARNESIA.COM – Kementerian Luar Negeri China menyampaikan bahwa hubungan kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia menjadi semakin relevan dan dibutuhkan di tengah dinamika global yang tak menentu.
“Kemarin menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara China dan Indonesia. Di tengah meningkatnya gejolak dalam lanskap internasional, kerja sama strategis menyeluruh antara China dan Indonesia menjadi semakin penting,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing pada hari Senin, 14 April 2025.
Hubungan diplomatik antara kedua negara dimulai pada 13 April 1950, tidak lama setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan dan Tiongkok dipimpin oleh Partai Komunis di bawah kendali Mao Zedong. Indonesia menjadi salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang menjalin hubungan diplomatik dengan China.
“China dan Indonesia adalah negara berkembang utama dan kekuatan penting dalam kelompok ‘Global South'. Kerja sama antara kedua negara memiliki signifikansi strategis dan pengaruh global,” jelas Lin Jian.
BACA JUGA: China Harap Trump Pilih Kerja Sama, Sementara Presiden AS Ke-47 Paparkan Kebijakan Baru
Lin juga menyampaikan bahwa Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo Subianto telah saling mengirimkan ucapan selamat, memuji perkembangan hubungan bilateral, serta menegaskan komitmen saling mendukung upaya pembangunan nasional masing-masing.
“Kedua pemimpin juga ingin agar dapat bersama-sama maju dalam jalur modernisasi masing-masing, dan memimpin hubungan bilateral lebih erat lagi. Kami memiliki keyakinan penuh pada masa depan yang lebih baik dari pertumbuhan hubungan China-Indonesia,” katanya.
Dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara China dan Indonesia, Lin Jian menyatakan kesiapan negaranya untuk memperkuat kolaborasi demi mewujudkan pembangunan, kemakmuran, dan stabilitas di kawasan.
“China juga siap untuk berkoordinasi lebih erat dengan negara-negara besar dalam menanggapi tantangan global, menjaga sistem perdagangan multilateral dan rantai industri dan pasokan tetap stabil dan lancar serta menunjukkan pengaruh komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama di kawasan dan dunia pada umumnya,” tegasnya.
BACA JUGA: China Jatuhkan Sanksi pada 13 Perusahaan Militer AS Terkait Penjualan Senjata ke Taiwan
Saat ini, dunia sedang menghadapi beragam persoalan, mulai dari konflik bersenjata seperti yang terjadi di Ukraina dan Palestina, hingga tensi ekonomi akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China, yang dipicu oleh kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump, serta aksi balasan dari pihak China.
Sejak awal, hubungan Indonesia dan China tumbuh kuat, terutama di masa Presiden Soekarno, berkat kesamaan ideologi anti-imperialisme dan semangat non-blok. Keduanya juga menjadi penggagas Konferensi Asia Afrika tahun 1955 yang mempererat kerja sama tersebut.