NALARNESIA.COM – Popcorn brain atau “otak berondong jagung” adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi, kurangnya kejernihan mental, dan pikiran yang terus melompat dari satu hal ke hal lain.
“Waktu layar yang berlebihan dapat mempengaruhi perkembangan otak yang sehat pada anak dan orang dewasa, dan berdampak pada perhatian, perkembangan kemampuan berbahasa, dan keterampilan fungsi eksekutif mereka,” kata Natalie Rosado, konselor kesehatan mental berlisensi dan pendiri Tampa Counseling Place, kepada Medical Daily.
Kondisi ini sering kali disebabkan oleh penggunaan berlebihan perangkat digital dan waktu yang dihabiskan di depan layar.
Menurut laporan dari Medical Daily pada Kamis 28 Maret 2024, penelitian itu menunjukkan bahwa kemampuan seseorang untuk memusatkan perhatian telah menurun secara signifikan karena penggunaan internet dan perangkat digital yang berlebihan.
BACA JUGA: Tips Menjaga Kebersihan Mulut Saat Bulan Ramadhan
Selain berdampak pada kesehatan otak, penggunaan berlebihan perangkat digital juga dapat mengganggu pola tidur, yang kemudian dapat mempengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.
Banyak orang menggunakan video dan perangkat digital sebagai pelarian dari kenyataan dan untuk menghindari masalah.
“Paparan terus-menerus terhadap gambaran ideal dan kehidupan yang terkurasi dapat menyebabkan perasaan tidak mampu dan rendah diri, terutama di kalangan generasi muda, sehingga meningkatkan risiko depresi dan kecemasan,” kata Rosado.
Meskipun dapat memberikan bantuan sementara, Rosado memperingatkan bahwa hal ini dapat mencegah individu untuk mengatasi masalah mereka dengan efektif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan dalam jangka panjang.
BACA JUGA: Pentingnya Memeriksa Kesehatan Panggul Pasca Melahirkan
Rosado juga menjelaskan bahwa penggunaan berlebihan perangkat digital dapat menggantikan interaksi sosial yang tatap muka, yang dapat menyebabkan perasaan kesepian dan keterpisahan dari kehidupan nyata.
Untuk mengatasi masalah ini, Rosado merekomendasikan beberapa langkah seperti membatasi waktu penggunaan perangkat digital dengan menggunakan aplikasi pelacak durasi layar, membatasi notifikasi untuk meningkatkan fokus, mencari hiburan alternatif yang tidak melibatkan layar seperti permainan papan atau aktivitas fisik, dan mengidentifikasi area-area yang memerlukan pembatasan dalam penggunaan perangkat digital.***