Pentingnya Memeriksa Kesehatan Panggul Pasca Melahirkan

Avatar
Ilustrasi hamil (Unsplash.com/Camylla Battani)
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Dr. dr. Fernandi Moegni Sp.OG Subsp. UroginRe(K), seorang spesialis kebidanan dan penyakit dari RS Cipto Mangunkusumo, menyarankan agar ibu yang sedang hamil dan akan melahirkan pertama untuk memeriksakan otot dasar panggulnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerusakan dan pelemahan otot.

“Kalau ternyata ada dan nggak tahu dan nggak aware, nggak periksa, nggak dilatih, akibatnya berujung pada berbagai keluhan yang mengganggu hidup,” kata Fernandi dalam diskusi yang diikuti secara daring di , Senin, 25 Maret 2024.

banner 225x100

Menurutnya, selama kehamilan pertama, otot dasar panggul dapat mengalami pelemahan sekitar 18 persen karena menopang janin selama 9 bulan, yang bisa mencapai tiga hingga empat kilogram. Setelah melahirkan, tingkat kerusakan otot ini bisa meningkat menjadi sekitar 36 persen.

“Jadi otot di bawah itu kalau berlebihan bisa kendor, bahkan kalau sangat besar atau menggunakan alat, kadang-kadang walaupun persentasenya kecil bisa saja otot robek, itu yang perlu diwaspadai,” katanya.

BACA JUGA: Tips Jaga Kesehatan Ibu Pasca Melahirkan

Proses hamil dan melahirkan merupakan hal yang alami, namun dapat menjadi faktor utama pelemahan otot dasar panggul. Melalui persalinan normal, ibu akan mengejan untuk melahirkan yang beratnya bisa mencapai tiga kilogram lebih melalui jalur lahir, yang dapat memberi tekanan pada otot panggul dan menyebabkan kerusakan.

“Kalau otot lemah jalannya hanya latihan, opsinya kalo nggak senam kegel rutin 3 bulan, ada kursi magnet di rumah yang miliki fasilitas kursi magnet, itu bagus karena di bagian bawah tempat duduk ada alat yang alirkan medan magnet, itu bisa menstimulasi otot panggul kita tanpa kontraksi,” kata Fernandi.

Faktor lain yang dapat melemahkan otot dasar panggul meliputi aktivitas yang memberi tekanan pada perut bawah, seperti mengangkat barang-barang berat atau angkat besi wanita. Usia di atas 35 tahun saat hamil dan melahirkan juga menjadi faktor risiko, karena otot lebih kaku dan cenderung lemah.

BACA JUGA: Manfaat Berjalan Kaki Tanpa Alas, Mampu Hilangkan Stres

juga dapat menyebabkan pelemahan otot panggul karena sering mengejan saat buang air besar. Namun, banyak wanita tidak menyadari pelemahan otot panggul karena seringkali tidak ada gejala yang dirasakan.

Untuk mengatasi pelemahan otot dasar panggul, berbagai terapi telah dikembangkan, seperti senam kegel, USG, terapi sofa magnet, dan laser vagina. Senam kegel disarankan dilakukan setiap hari selama 3 bulan, sementara terapi sofa magnet bisa dilakukan 2 kali seminggu selama dua bulan untuk memperkuat otot panggul dan mengurangi kerusakan.***