Kementerian Kesehatan Sebut Angka Kasus DBD Meningkat Selama Periode Januari-Maret 2024

Avatar
Ilustrasi termometer demam berdarah dengue (unsplash/Matteo Fusco)
banner 468x60

NALARNESIA.COM (Kemenkes) mencatat peningkatan drastis dalam kasus Dengue di Indonesia hingga Maret 2024, hampir tiga kali lipat dari jumlah kasus pada periode yang sama pada tahun 2023.

“Update minggu ke-12 tahun 2024 jumlah kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Imran Pambudi dikonfirmasi di Jakarta, Minggu, 31 Maret 2024.

banner 225x100

Pada bulan Maret ini, terjadi penambahan sekitar 4.809 kasus lebih dari laporan sebelumnya dalam satu pekan. Pada Maret 2023, terdapat 17.434 kasus dengan 144 kematian.

“Sebenarnya kenaikan kasus Dengue telah terjadi sejak November 2023 di beberapa wilayah. Tapi sepertinya kita tidak serius mengendalikannya, sehingga wilayahnya bertambah luas dan kasus terus meningkat,” katanya.

BACA JUGA: Serangan DBD Kedua Lebih Berbahaya, Waspada di Musim Hujan

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane, menggarisbawahi perlunya respons mitigasi dari berbagai pihak terkait terhadap tren peningkatan kasus Dengue saat ini.

“Indikator utama pengendalian wabah itu adalah kasus tidak meningkat dan tidak meluas. Jika kasus dan kematian terus bertambah, itu artinya kita gagal melakukan pengendalian dengan korban tidak sedikit,” ujarnya.

Meskipun tren ini akan mereda ketika siklus reproduksi nyamuk Aedes aegypti kembali normal, Masdalina menegaskan pentingnya tidak membiarkan situasi ini berlarut-larut yang dapat menyebabkan korban yang tidak sedikit.

Masdalina juga mengajukan permintaan kepada pemerintah daerah (pemda) untuk fokus pada kejadian Dengue di wilayah masing-masing, meskipun tengah sibuk dengan persiapan Pilkada.

BACA JUGA: Dinkes DKI Minta Warga yang Memiliki Gejala TBC Segera Memeriksakan Diri ke Faskes Agar Tidak Menular

(Menkes) Budi Gunadi Sadikin, setelah menghadiri buka bersama di Jakarta pada Kamis (28/3), menyatakan bahwa pihaknya telah menyediakan larvasida dan insektisida untuk penanggulangan Dengue yang mengalami peningkatan tren.

“Jangan sampai masyarakat yang menanggung akibatnya, karena kesalahan kolektif dari kemampuan mendeteksi dini sampai dengan respons terhadap kejadian ini,” katanya.

Menkes Budi juga mengingatkan masyarakat untuk aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk Dengue dengan menguras genangan air, serta pentingnya segera melakukan rapid test atau mengunjungi fasilitas terdekat saat ada warga yang menunjukkan gejala Dengue.

“Kami sudah siapkan larvasida untuk mematikan jentik-jentik, kami siapkan insektisida kalau mau di-fogging,” katanya.***

NALARNESIA.COM – Kesehatan (Kemenkes) mencatat peningkatan drastis dalam kasus Dengue di Indonesia hingga Maret 2024, hampir tiga kali lipat dari jumlah kasus pada periode yang sama pada tahun 2023.

“Update minggu ke-12 tahun 2024 jumlah kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Imran Pambudi dikonfirmasi di Jakarta, Minggu, 31 Maret 2024.

Pada bulan Maret ini, terjadi penambahan sekitar 4.809 kasus lebih dari laporan sebelumnya dalam satu pekan. Pada Maret 2023, terdapat 17.434 kasus dengan 144 kematian.

“Sebenarnya kenaikan kasus Dengue telah terjadi sejak November 2023 di beberapa wilayah. Tapi sepertinya kita tidak serius mengendalikannya, sehingga wilayahnya bertambah luas dan kasus terus meningkat,” katanya.

BACA JUGA:

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane, menggarisbawahi perlunya respons mitigasi dari berbagai pihak terkait terhadap tren peningkatan kasus Dengue saat ini.

“Indikator utama pengendalian wabah itu adalah kasus tidak meningkat dan tidak meluas. Jika kasus dan kematian terus bertambah, itu artinya kita gagal melakukan pengendalian dengan korban tidak sedikit,” ujarnya.

Meskipun tren ini akan mereda ketika siklus reproduksi nyamuk Aedes aegypti kembali normal, Masdalina menegaskan pentingnya tidak membiarkan situasi ini berlarut-larut yang dapat menyebabkan korban yang tidak sedikit.

Masdalina juga mengajukan permintaan kepada pemerintah daerah (pemda) untuk fokus pada kejadian Dengue di wilayah masing-masing, meskipun tengah sibuk dengan persiapan Pilkada.

BACA JUGA:

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, setelah menghadiri buka bersama di Jakarta pada Kamis (28/3), menyatakan bahwa pihaknya telah menyediakan larvasida dan insektisida untuk penanggulangan Dengue yang mengalami peningkatan tren.

“Jangan sampai masyarakat yang menanggung akibatnya, karena kesalahan kolektif dari kemampuan mendeteksi dini sampai dengan respons terhadap kejadian ini,” katanya.

Menkes Budi juga mengingatkan masyarakat untuk aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk Dengue dengan menguras genangan air, serta pentingnya segera melakukan rapid test atau mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat saat ada warga yang menunjukkan gejala Dengue.

“Kami sudah siapkan larvasida untuk mematikan jentik-jentik, kami siapkan insektisida kalau mau di-fogging,” katanya.***

Leave a Reply