NALARNESIA.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Indonesia masih berada di jalur yang benar untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Pemerintah fokus pada empat pilar utama untuk mewujudkan visi tersebut, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan pemantapan ketahanan nasional serta tata kelola pemerintahan.
“Indonesia adalah negara yang tangguh. Hal ini kita buktikan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menguntungkan dalam beberapa tahun terakhir karena pandemi COVID-19, meningkatnya ketegangan geopolitik, tekanan keuangan, fragmentasi perdagangan, dan perubahan iklim,” kata Airlangga dilansir dari ANTARA, Rabu, 2 Mei 2024.
Dalam kuliah tamu di London School of Economics and Political Science (LSE) di Inggris, Airlangga menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dengan adanya bonus demografi di Indonesia yang perlu dioptimalkan.
BACA JUGA: STY Optimis Timnas Indonesia Maju ke Olimpiade Paris 2024, Meski Sempat Dipermalukan Uzbekistan
Airlangga juga menyatakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih stabil dengan pertumbuhan sekitar 5 persen selama delapan kuartal terakhir. Selain itu, stabilitas politik yang terjaga, terutama setelah pemilihan umum pada Februari 2024, menjadi modalitas penting dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi rata-rata 6-7 persen per tahun dalam 20 tahun ke depan.
“Pemerintahan baru akan tetap berkomitmen pada prioritas reformasi struktural, dan hasil pemilihan tidak akan mengalihkan sikap ini. Fokus kebijakan pada pertumbuhan dan kewaspadaan fiskal akan tetap utuh. Pasca pemulihan ekonomi yang solid dari pandemi, Indonesia lanjut bergerak untuk menjadi ekonomi yang maju,” ujarnya.
Pemerintah telah merancang strategi komprehensif dan adaptif untuk melakukan transformasi ekonomi, melalui peningkatan sains dan teknologi, implementasi ekonomi hijau, transformasi digital, integrasi ekonomi domestik dan global, serta pengembangan area perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi, Airlangga memaparkan tiga mesin ekonomi: perekonomian konvensional yang diperbaharui, mesin ekonomi baru yang mencakup teknologi digital dan kecerdasan buatan, serta mesin ketahanan sosial untuk kelompok masyarakat miskin dan rentan.
“Revitalisasi mesin ini akan meningkatkan stabilitas makroekonomi dengan meningkatkan investasi baru, ekspor, dan daya saing,” tutur Airlangga.
Airlangga juga mengajak mahasiswa di Inggris untuk mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam meningkatkan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Salah satu sektor yang menjadi fokus adalah ekosistem kendaraan listrik, dengan upaya percepatan adopsi kendaraan listrik dan strategi hilirisasi mineral penting, serta Indonesia menjadi pusat produksi kendaraan listrik global.
Penjualan kendaraan listrik baterai di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan, mencapai 17.147 unit pada 2023 dengan pertumbuhan 66 persen dibandingkan tahun sebelumnya.***