Calon Paskibraka Asal Sukabumi, Meninggal Dunia Saat Seleksi

Avatar
Ilustrasi Paskibra. (Pixabay/Mufid Majnun)
banner 468x60

NALARNESIA.COM Nur Sifa, seorang siswa dari SMAN 1 Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat, berusia 16 tahun, saat mengikuti seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat kabupaten pada Jumat (19/4) yang lalu. Kepergian terjadi ketika dia sedang menjalani rangkaian tes fisik, khususnya lari sejauh 2 kilometer.

Setelah mendapat kabar tragis ini, Kepala Badan Pembinaan Ideologi (BPIP), Yudian Wahyudi, beserta timnya, turut memberikan penghormatan terakhir dengan mengunjungi rumah duka di Kampung Cibentang, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu, 20 April 2024.

banner 225x100

“Ini merupakan ujian, insyaallah almarhumah meninggal dalam keadaan syahid, karena sedang dalam keadaan bertugas,” ujar Yudan dalam keterangannya.

Yudian, yang juga menjabat sebagai Pengarah Program Paskibraka Nasional, mengonfirmasi bahwa almarhumah meninggal dalam keadaan yang baik. Ia juga memberikan dukungan kepada agar bisa menjalani masa sulit ini dengan tegar.

BACA JUGA: Kemarin Bos Apple, Hari Ini Menlu China Temui Jokowi di Istana Kepresidenan

Selama kunjungan tersebut, rombongan BPIP memberikan santunan secara simbolis kepada almarhumah. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci, santunan ini merupakan bentuk penghargaan atas pengabdian dalam menjalani tugasnya sebagai calon Paskibraka.

Yudian juga menekankan bahwa tekad dan semangat Kayla untuk menjadi Paskibraka merupakan hal yang mulia dan perlu diapresiasi. Untuk menjadi anggota Paskibraka, diperlukan kemauan yang kuat, rasa nasionalisme, dan cinta yang mendalam terhadap Bangsa .

“Tujuan almarhumah untuk menjadi Paskibraka sangat mulia, karena memiliki nasionalisme dan sebagai contoh generasi bangsa yang berkarakter Pancasila. Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kemauan luhur almarhumah”, ucapnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Prakoso, mengharapkan agar kejadian ini tidak mengurangi semangat para peserta seleksi Paskibraka di semua tingkatan.

BACA JUGA: Apakah Upacara dan Hormat Bendera Merupakan Amalan yang Menyimpang?

“BPIP mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya, cita-cita luhur almarhumah untuk menjadi Paskibraka harus kita apresiasi setinggi-tingginya. Semoga perjuangan almarhumah untuk turut serta dalam seleksi Paskibraka bisa menginspirasi banyak generasi muda ”, ujar Prakoso.

Di sisi lain, orang tua Kayla, Cecep Suryatna, menyatakan bahwa mereka telah menerima dengan ikhlas dan pasrah atas kepergian putri mereka. tidak memiliki tuntutan apapun terkait kejadian ini, menunjukkan sikap penuh penghargaan dan ketabahan.

“Kita sadar, bahwa itu memang takdir dari Allah, yang harus diterima,” pungkasnya.***

Leave a Reply