NALARNESIA.COM – Mantan pemain timnas Indonesia, Charis Yulianto, menilai bahwa target untuk membawa timnas Indonesia finis di peringkat ketiga atau keempat dalam klasemen akhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia merupakan sasaran yang cukup masuk akal.
“Harus optimis, tetap kita harus realistis, (posisi) tiga atau empat cukup realistis lah. Kalau melihat dari Jepang dan Australia, kita harus realistis. (Posisi) tiga atau empat sudah cukup bagus untuk melaju ke putaran berikutnya,” ujar Charis di sela acara Doa Bersama untuk Garuda yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.
Saat ini, Tim Garuda berada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup C dengan raihan enam poin. Indonesia tertinggal sepuluh poin dari Jepang yang berada di puncak klasemen dan terpaut satu poin dari Australia di posisi kedua. Sementara itu, tiga tim lain, yakni Arab Saudi, Bahrain, dan China, memiliki jumlah poin yang sama dengan Indonesia.
BACA JUGA: PSSI Cari 10 Pelatih Lokal untuk Dampingi Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
Untuk dua laga kualifikasi terdekat pada Maret, Indonesia akan bertandang ke markas Australia pada 20 Maret sebelum menjamu Bahrain pada 25 Maret.
Charis, yang pernah memperkuat timnas Indonesia dalam kemenangan 2-1 atas Bahrain pada Piala Asia 2007 di Jakarta, menilai bahwa kekuatan kedua tim saat ini cukup berimbang.
“Bahrain saya pikir kalau melihat secara kualitas hampir sama, cuma tinggal kemauan dan kerja keras seluruh pemain saja. Apalagi sekarang kan ada perubahan di staf kepelatihan, artinya saya pikir tidak ada yang mencolok dari perubahan itu. Sekarang seperti apa para pemain yang harus dilakukan dengan kekuatan yang dimiliki secepatnya bisa beradaptasi dan memberikan perubahan yang bagus,” jelas mantan bek Persija Jakarta dan Arema tersebut.
BACA JUGA: Menpora Pastikan Keamanan Timnas Bahrain Saat Berlaga di GBK
Namun, Charis juga mengingatkan bahwa Bahrain berpotensi memainkan gaya permainan keras yang bisa memancing emosi para pemain Indonesia.
“Tipsnya ya kita fokus di permainan kita sendiri saja. Tim-tim Timur Tengah seperti itu (suka memancing emosi), seperti Bahrain, dulu Kuwait, juga hampir sama. Tentunya ini juga harus disikapi dengan baik, seluruh pemain timnas. Dan mudah-mudahan kita jangan sampai terpancing,” pungkasnya.
