Kesembilan WNI tersebut tersebar, yaitu enam mahasiswa Indonesia di Toyama, satu WNI di Noto, dan dua pemagang Indonesia di Ishikawa.
Judha memastikan bahwa selain WNI yang terdampak gempa hingga harus menyelamatkan diri ke sejumlah shelter, hingga saat ini tidak ada informasi adanya WNI yang meninggal dunia akibat gempa bumi tersebut.
“Otoritas setempat telah mencabut peringatan tsunami. Namun, tetap memperingatkan kemungkinan gempa susulan dalam sepekan ke depan,” kata dia.
“KBRI Tokyo dan KJRI Osaka tetap mengimbau agar para WNI tetap waspada dan terus memantau informasi dan arahan otoritas setempat,” ujar Judha menambahkan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun hingga pukul 17.40 waktu Jepang, jumlah korban meninggal akibat gempa besar di Ishikawa mencapai 48 jiwa, sementara korban luka tersebar di prefektur Ishikawa, Niigata, Fukui, Toyama, dan Gifu. Sekitar 30 bangunan di Ishikawa dilaporkan roboh. ***