Kapuspen TNI Menyatakan Siap Evakuasi WNI di Lebanon, Imbas Meningkatnya Ekskalasi Konflik

Avatar
Arsip foto - Tangkapan layar prajurit TNI Angkatan Laut yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O UNIFIL latihan evakuasi medis udara di Pelabuhan Beirut, Lebanon, Jumat (19/4/2024), sebagaimana diunggah dalam akun Instagram resmi Puspen TNI. ANTARA/Genta Tenri Mawangi.
banner 468x60

NALARNESIA.COM, Mayor Jenderal TNI Hariyanto, menyatakan bahwa yang bertugas bersama Pasukan di Lebanon () siap membantu evakuasi warga negara (WNI) di Lebanon jika diperlukan.

“Untuk evakuasi pengungsi yang berada di dekat perbatasan Israel harus seizin Force Commander , sedangkan untuk penarikan personel TNI sampai saat ini menunggu keputusan Force Commander ,” kata Kapuspen.

banner 225x100

Dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Kamis, Hariyanto menjelaskan bahwa TNI telah menyiapkan rencana kontingensi untuk situasi darurat, termasuk evakuasi. Namun, rencana ini harus mendapat persetujuan dari pimpinan UNIFIL, yaitu Force Commander Letnan Jenderal Aroldo Azàro dari Spanyol.

BACA JUGA: PBB Khawatir Serangan Israel Tingkatkan Konflik di Lebanon

Pada hari yang sama, perwakilan dari Markas Besar TNI dan Kementerian Luar Negeri RI mengadakan rapat teknis untuk membahas situasi terkini di Lebanon serta rencana evakuasi WNI.

Menurut Direktur Pelindungan WNI Kemenlu RI, Judha Nugraha, yang bertugas di UNIFIL akan dikerahkan jika konflik antara Lebanon dan Israel semakin memburuk. Saat ini, terdapat 155 WNI di Lebanon, kebanyakan adalah mahasiswa dan mereka yang menikah dengan warga setempat.

Ketegangan antara Israel dan Lebanon meningkat sejak serangan Israel terhadap Palestina pada 7 Oktober 2023. Konflik ini meluas ke perbatasan Israel-Lebanon, termasuk Blue Line, dengan militer Israel (IDF) menyerang Lebanon, mengakibatkan ratusan korban jiwa dan ribuan warga sipil terluka serta mengungsi.

BACA JUGA: Turki Mendesak Israel untuk Hentikan Serangannya Terhadap Palestina Termasuk Lebanon

KBRI Beirut telah menetapkan status Siaga 1 bagi WNI di Lebanon, dan Kemenlu RI telah mengeluarkan travel advisory untuk menunda perjalanan ke Lebanon dan Israel. Sejak Agustus 2024, 25 WNI telah dipulangkan ke .

Selain WNI, ada lebih dari 1.000 yang bertugas dalam UNIFIL di Lebanon, termasuk di berbagai satuan seperti Maritime Task Force (MTF) dan Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT). Sebagian besar prajurit TNI beroperasi di darat, sementara Satgas MTF bertugas di laut. Kontingen Garuda TNI di Lebanon juga telah melakukan latihan darurat, termasuk simulasi evakuasi melalui jalur laut.***

Leave a Reply