Kementerian PUPR Klaim Backlog Perumahan Turun Jadi 9,9 Juta Unit, Ini Salah Satu Kuncinya

Avatar
Ilustrasi - Backlog perumahan 2023 turun menjadi 9,9 juta unit rumah. (Dok. Humas Kementerian PUPR)
banner 468x60

PALEMBANG, NALARNESIA.COM – Pemerintah melalui Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat () menyatakan salah satu kunci untuk penanganan kekurangan kebutuhan atau di Indonesia adalah kolaborasi pemangku kepentingan bidang perumahan.

Hal itu terlihat dengan adanya kepemilikan rumah berdasarkan data Susenas tahun 2023 yang sebelumnya sebesar 12,75 juta menjadi 9,9 juta unit.

banner 225x100

Menurut Direktur Jenderal Perumahan , Iwan Suprijanto, dari data Susenas tahun 2023 kepemilikan rumah telah mengalami penurunan dari sebelumnya pada tahun 2020 sebesar 12,75 juta menjadi 9,9 juta unit.

“Sedangkan persentase dan jumlah rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap hunian yang layak juga mengalami penurunan dari tahun 2020 sebesar 29,4 juta menjadi 26,9 juta rumah tangga,” ujar Iwan Suprijanto di Kantor , Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.

BACA JUGA: Tetap Optimis di Puncak Tahun Politik, Dua Pengembang ini Rilis Proyek Perumahan Baru

Menurut Iwan, kunci utama penanganan backlog adalah kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan bidang perumahan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengembang, perbankan, masyarakat serta kepedulian sosial sektor swasta.

Dengan demikian, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang di sektor informal juga bisa merasakan manfaat dari program perumahan di Indonesia.

Kementerian PUPR, imbuh Iwan, juga terus menjalankan kebijakan serta melaksanakan strategi dalam program perumahan selama tahun 2020 – 2024. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan rumah layak huni terutama untuk MBR.

Leave a Reply