NALARNESIA.COM – Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyatakan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, telah berusaha maksimal untuk maju sebagai calon kepala daerah dalam Pilkada Serentak 2024.
Nama Anies sempat diusulkan sebagai calon potensial dari PDI Perjuangan untuk Pilkada DKI Jakarta dan Jawa Barat. Namun, partai berlambang banteng tersebut akhirnya memilih kandidat lain.
“Anies sudah berusaha, Anies sudah maksimal. Mungkin ada partai yang mau, tapi memang tekanan dari kekuasaan, ya, akhirnya tidak jadi,” kata Ujang dilansir dari ANTARA Jumat, 30 Agustus 2024 pagi.
Beberapa partai politik sebelumnya menunjukkan ketertarikan untuk mendukung Anies, tetapi hal ini tidak terealisasi. Akhirnya, tidak ada partai lain yang menyatakan keinginan untuk mengusung Anies.
BACA JUGA: Kian Tertutup Langkah Anies Baswedan, KPU Tegaskan Setiap Parpol Hanya Dapat Mendukung Satu Paslon
Sebagai tambahan informasi, PKS, PKB, dan Partai NasDem telah menarik dukungan mereka dari Anies Baswedan dan memilih mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono untuk Pilkada Jakarta 2024.
Pada tanggal 19 Agustus 2024, PKS, PKB, Nasdem, serta sembilan partai lain yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus secara resmi mendeklarasikan Ridwan Kamil-Suswono sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Ujang menambahkan bahwa situasi ini merupakan bagian dari proses demokrasi yang lebih banyak ditentukan oleh elite politik daripada oleh rakyat.
Hal ini menyebabkan Anies, meskipun memiliki elektabilitas tinggi di Jakarta, tidak bisa maju dalam Pilkada DKI Jakarta maupun Jawa Barat.
BACA JUGA: Dewan Syuro PKB Tegaskan Tidak Alihkan Dukungan ke Anies Baswedan Untuk Pilkada Jakarta 2024
“Ya, tentu ini adalah bagian dan catatan kita dalam berdemokrasi di pilkada ini bahwa sejatinya elektabilitas saja tidak cukup. ternyata yang memiliki elektabilitas tinggi cenderung dikerjai karena memang tidak punya partai bukan kader partai,” ujarnya.
Sebelumnya, pada 29 Agustus 2024, juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, mengumumkan bahwa Anies memutuskan untuk tidak maju dalam Pilkada Jawa Barat.
Keputusan ini diambil karena tidak adanya permintaan khusus dari masyarakat Jawa Barat maupun aspirasi partai politik untuk mengusung Anies sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024, berbeda dengan situasi di Pilkada Jakarta.
“Sehingga, untuk itu Anies menyampaikan terima kasih, tentunya apresiasi, kepada partai yang meminta Anies untuk maju di Jawa Barat, dan dengan berbagai macam pertimbangan tentunya Anies telah menyatakan tidak maju di Jawa Barat,” kata Sahrin di Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2024 malam.***