NALARNESIA.COM – Presiden Joko Widodo mendukung investasi Microsoft di Indonesia untuk membangun pusat riset dan mengembangkan talenta digital.
Microsoft berkomitmen untuk berinvestasi dalam infrastruktur kecerdasan buatan (AI), komputasi awan, dan pelatihan AI untuk 840.000 orang selama empat tahun ke depan.
Mereka juga akan mendukung komunitas pengembang di Indonesia melalui program seperti “AI Odyssey”, dengan target menjangkau 10.000 pengembang.
“Jadi lebih pada pengembangan sumber daya manusia, dan ini penting buat Indonesia dalam rangka menuju digital transformation,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, yang mendampingi Presiden Jokowi bertemu dengan CEO Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa,
BACA JUGA: CEO Microsoft Dijadwalkan Berkunjung ke Indonesia Besok, Bahas Investasi yang Mencapat 14 Triliun
Pemerintah menawarkan sejumlah lokasi, termasuk Bali dan Ibu Kota Nusantara (IKN), untuk pembangunan pusat riset Microsoft.
Ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi Indonesia dalam perjalanannya menuju negara maju. Investasi Microsoft di Indonesia diperkirakan mencapai Rp14 triliun atau lebih.
“Satya menyampaikan kepada Presiden besaran nilai investasi Microsoft, yang nanti segera diumumkan (ke publik) dan merupakan nilai investasi tunggal terbesar dalam sejarah kegiatan bisnis Microsoft selama 29 tahun di Indonesia,” kata Budi.
“Kan isu paling penting buat Indonesia itu transformasi digital, nah transformasi digital kuncinya apa? Kan human capital. Jangan dianggap remeh lho, karena pembangunan jangan hanya fisik. Pembangunan human capital ini penting,” lanjut Budi.
BACA JUGA: Jumlah Investasi Apple di Indonesia Beda dengan Vietnam: Di Indo Lebih Kecil?
Nota kesepahaman antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Microsoft pada Maret 2024 menandai awal dari rencana investasi ini.
Microsoft akan mendukung pengembangan SDM di bidang digital, infrastruktur, digitalisasi pemerintah, tata kelola AI yang bertanggung jawab, pelindungan data pribadi, dan kerja sama di bidang lainnya.
“Tadi Pak Presiden (Jokowi) menyampaikan keinginan untuk adanya pengembangan riset. Itu yang akan kami tindak lanjuti,” kata Dharma.
Mira Tayyiba dari Kementerian Kominfo dan Dharma Simorangkir dari Microsoft Indonesia menjadi penandatangan nota kesepahaman tersebut.***