Polisi Bangladesh Tembakan Gas Air Mata ke Arah Demonstran, Tuntut

Avatar
Aksi protes mahasiswa di Bangladesh/ANTARA/Anadolu/PY
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Polisi di menembakkan untuk membubarkan ratusan pencari kerja yang berkumpul di depan kantor kepala pemerintahan transisi, menuntut peningkatan batas usia untuk pekerjaan pemerintah dari 30 menjadi 35 tahun.

Menurut laporan Anadolu pada Selasa, para pengunjuk rasa memenuhi jalan di depan kantor Kepala Pemerintahan Transisi Bangladesh, Muhammad Yunus, pada jam sibuk, menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar Dhaka, ibu kota Bangladesh.

banner 225x100

Awalnya, massa berkumpul di persimpangan Shahbagh, kemudian bergerak menuju kediaman kepala penasihat di daerah Bailey Road. Di sana, polisi menembakkan dan suara. Beberapa pengunjuk rasa dilaporkan terluka akibat bentrokan tersebut. Tentara dan polisi turut hadir di lokasi.

Sebagai tanggapan atas protes, pemerintah membentuk sebuah komite untuk mengevaluasi tuntutan kenaikan batas usia pekerjaan pemerintah. Sekretaris Senior Kementerian Administrasi Publik, Md. Mokhlesur Rahman, dalam konferensi di Dhaka, mengatakan bahwa komite tersebut diberi waktu tujuh hari untuk memberikan laporan dan rekomendasi.

BACA JUGA: Sebuah Kapal Pengangkut Puluhan WNA Terdampar di Pantai Sukabumi, Penumpang Diamankan

Pada awal September, demonstrasi serupa juga terjadi dengan tuntutan yang sama dari para pencari kerja.

Sementara itu, di pinggiran Dhaka, di daerah Savar, bentrokan antara pekerja garmen dan petugas keamanan mengakibatkan seorang pekerja dan 30 lainnya terluka, seperti dilaporkan oleh surat kabar lokal The Daily Star.

Dalam perkembangan lain, Kementerian Hukum mengumumkan pada Senin (30/9) bahwa pihaknya akan mencabut kasus-kasus yang terkait dengan undang-undang siber yang kontroversial. Siapapun yang ditahan berdasarkan undang-undang tersebut akan segera dibebaskan sesuai prosedur hukum. Saat ini, terdapat 5.818 kasus yang sedang berjalan di delapan pengadilan siber di seluruh negeri.

Muhammad Yunus, penerima Nobel Perdamaian, ditunjuk sebagai kepala pemerintahan transisi pada 8 Agustus setelah gerakan -sipil pada 5 Agustus yang memaksa Perdana Menteri Sheikh Hasina melarikan diri ke .

BACA JUGA: Remaja Laki-Laki 7 Tahun Bunuh 3 Orang Anak di Inggris

Menurut Kementerian Kesehatan, setidaknya 708 orang , kebanyakan akibat penembakan oleh aparat keamanan, dan lebih dari 19.200 orang terluka.

Partai Nasionalis Bangladesh mendesak dalam waktu tiga bulan, sementara Panglima Angkatan Darat Bangladesh, Jenderal Waker-uz-Zaman, menyatakan bahwa pemerintahan Yunus akan mengadakan pemilu nasional dalam beberapa bulan mendatang.***

Leave a Reply