Politisasi Kata “Amin” dalam Shalat, Ketum MUI: Tidak Ada Urusan dengan Anies

Avatar
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar (Dok. Mui.or.id
banner 468x60

BACA JUGA: Ditanya Perbedaan Politik Identitas dengan Identitas Politik, Ini Penjelasan Mahfud MD

Ia pun meminta masyarakat untuk tidak memperpanjang atau melebih-lebihkan masalah tersebut.

banner 225x100

“Ini menjadi ramai karena ada ustad-ustad yang bercanda. Ada Ustad Adi Hidayat, ada Ustad Abdul Somad, ada Pak juga. Semuanya mari kita bersalaman mari saling memaafkan,” kata dia.

Ma'ruf menyebut pihak yang menyinggung ritual keagamaan melalui narasi politik sebagai bentuk perilaku kekanak-kanakan.

BACA JUGA: Erdogan: Amerika Serikat Punya Tanggung Jawab Hentikan Israel di Gaza

“Kita ini jangan kayak kanak-kanak lah, urusan ‘' itu kan tidak berarti . ‘' itu dari dulu sudah ada,” kata Ma'ruf Amin.

Ma'ruf mengatakan, kata “Amin” dalam ritual ibadah umum diucapkan untuk menyimpulkan dan mengakhiri suatu doa dan bermakna sebagai istilah agar dikabulkan.

Namun, menjelang kontestasi Presiden 2024, kata itu identik dengan pasangan dan Baswedan-Muhaimin Iskandar atau yang disingkat sebagai pasangan “AMIN”.

BACA JUGA: Praperadilan Firli Bahuri Ditolak, Polda Metro Siapkan Langkah Lanjutan

“Kalau orang bilang ‘wa lad-daallin', ya mesti ‘amin'-lah, terus apa diganti? Ya enggak mungkinlah dan itu semua orang tahu,” kata dia.

Leave a Reply