NALARNESIA.COM – Pasukan Israel dilaporkan kembali menembaki warga Palestina yang antre untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, menyebabkan sedikitnya tujuh orang tewas dan lebih dari 20 lainnya terluka.
Kejadian tersebut terjadi di dekat Bundaran Kuwait di Gaza utara, kurang dari dua pekan setelah insiden serupa.
Pada 29 Februari, militer Israel dituduh melepaskan tembakan ke kerumunan orang di Kota Gaza yang menunggu bantuan kemanusiaan. Akibatnya, 112 orang tewas dan 760 lainnya terluka.
Israel membantah jumlah korban tewas, menyatakan sebagian besar korban tewas karena terinjak-injak kerumunan saat orang menyerbu truk bantuan.
BACA JUGA: Amerika Serikat Kirim Bantuan ke Palestina, Diiringi Hujan Rudal Dari Israel
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa tembakan dilakukan setelah beberapa warga Palestina mendekati tank dan pasukan IDF.
Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket dari Gaza ke Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 lainnya. Israel merespons dengan serangan habis-habisan, memblokade Gaza, dan melakukan serangan darat untuk menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera.
Sejak itu, setidaknya 31.100 orang tewas di Jalur Gaza. Pada 24 November, Qatar memediasi perundingan antara Israel dan Hamas untuk pertukaran tahanan dengan sandera dan gencatan senjata, memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.
BACA JUGA: Serangan Israel Tewaskan Wakil Pemimpin Hamas, Perang Gaza Berpotensi Menyebar ke Beirut
Gencatan senjata diperpanjang beberapa kali hingga 1 Desember, sementara lebih dari 100 orang masih diyakini disandera oleh Hamas di Gaza.
Pada Januari, Mahkamah Internasional mengeluarkan putusan sela, memerintahkan Israel untuk menghentikan aksi genosida dan memastikan bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.***
Response (1)