TNI Beri Alasan Mengapa Bantuan Untuk Gaza Diberikan ke Yordania, Simak Penjelasannya

Avatar
Arsip Foto - Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (tengah) di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (29/3/2024) memberi penjelasan kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto terkait keberangkatan C-130 J Super Hercules TNI AU beserta 27 prajurit TNI ke Yordania untuk mengirim bantuan buat rakyat Palestina di Gaza. ANTARA/Genta Tenri Mawangi.
banner 468x60

NALARNESIA.COM, Mayor Jenderal TNI Nugraha Gumilar, menjelaskan bahwa Indonesia belum mendapat izin untuk melakukan penerbangan di wilayah udara . Oleh karena itu, bantuan yang ditujukan untuk di diserahkan kepada Angkatan Udara Yordania untuk dijatuhkan.

“Kita (TNI, red) hanya mengantar ke sana (Yordania, red) karena ada perizinan-perizinan tertentu yang kita memang tidak dapat izin. Nah (izin) itu, yang dapat Yordania sehingga kita titip Yordania, tolong di-drop dengan payung kita dan juga bahan makanan kita, juga bahan makanan mereka,” kata Kapuspen TNI selepas upacara keberangkatan pengiriman bantuan terjun payung udara orang (PUO) dan payung udara barang (PUB) untuk di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, , Jumat, 29 Maret 2024.

banner 225x100

Misi pengiriman bantuan terbaru, yang berangkat dari pada Jumat, diangkut terlebih dahulu ke Yordania sebelum kemudian dijatuhkan dari ketinggian menggunakan pesawat Angkatan Udara Yordania.

Hingga Maret 2024, Indonesia menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang melakukan pengiriman bantuan melalui udara (airdrop) untuk di Gaza.

BACA JUGA: Serangan Israel Tewaskan Wakil Pemimpin Hamas, Perang Gaza Berpotensi Menyebar ke Beirut

Singapura berhasil menyelesaikan misi pengiriman bantuannya ke Gaza pada 20 Maret 2024 dengan bekerja sama dengan Angkatan Udara Yordania.

Pesawat C-130 Hercules milik Angkatan Udara Singapura (RSAF) lepas landas dari Pangkalan Udara King Abdullah II di Yordania untuk mengirimkan bantuan utama berupa makanan dan obat-obatan ke Gaza.

Selain itu, beberapa negara lain juga melakukan pengiriman bantuan melalui udara ke Gaza dengan bekerja sama dengan Angkatan Udara Yordania, antara lain Amerika Serikat, Mesir, Uni Emirat Arab, Inggris, Belanda, Belgia, Prancis, Oman, Bahrain, dan Qatar. Angkatan Udara Yordania telah melaksanakan minimal 40 pengiriman bantuan melalui udara hingga 10 Maret 2024.

Metode pengiriman bantuan melalui udara atau airdrop menjadi populer sebagai cara untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan ke Gaza karena banyak jalan dan akses darat yang rusak akibat serangan militer .

BACA JUGA: Oknum TNI Penganiaya Wartawan di Halmahera Dicopot dan Diberhentikan

Indonesia juga ikut serta dalam pengiriman bantuan dengan mengirimkan 900 payung udara orang (PUO) dan 50 payung udara barang (PUB) melalui pesawat Angkatan Udara Yordania. Peralatan tersebut diangkut dari ke Yordania menggunakan helikopter baru TNI AU C-130 J Super Hercules pada Jumat.

Misi pengiriman tersebut direncanakan berlangsung selama 10 hari dan dipimpin oleh Komandan Wing I Lanud Halim Perdanakusuma, Kolonel Pnb. Noto Casnoto, dengan melibatkan 27 personel TNI, sebagian besar di antaranya adalah prajurit, dan sisanya adalah seorang diplomat dari Kementerian Luar Negeri.***

Leave a Reply