NALARNESIA.COM – Bakal calon gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan dukungannya terhadap penataan kawasan wisata Puncak di Kabupaten Bogor untuk mempercantik wilayah tersebut.
“Ya begini, kita paham bahwa Puncak itu adalah areal yang indah. Karena itu areal yang indah maka harus diperindah, orang berinvestasi di Puncak itu tidak boleh mengganggu konservasi,” ungkapnya di sela-sela kunjungan ke Cigombong, Kabupaten Bogor, Sabtu, 14 September 2024.
Menurutnya, penataan bisa dilakukan dengan mengubah perilaku masyarakat agar tidak merusak konservasi, serta menyediakan tempat yang lebih layak bagi para pedagang. Ia juga menekankan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus meningkatkan rasa memiliki terhadap aset-aset di kawasan Puncak, yang juga harus didukung oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA: Pemkab Bogor Pasang Ratusan PJU untuk Atasi Kegelapan di Puncak
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bogor sedang melakukan penataan kawasan wisata Puncak dengan memindahkan para pedagang kaki lima (PKL) ke Rest Area Gunung Mas pada 2 Juli 2024.
Dalam proses tersebut, sebanyak 329 bangunan di sepanjang Jalur Puncak telah dibongkar, meliputi 185 bangunan dari Gantole hingga Rest Area Gunung Mas dan 144 bangunan dari Simpang Taman Safari Indonesia hingga Rest Area Gunung Mas.
“Saya punya pengalaman bagaimana pasar gratis, bagaimana kios-kios gratis, memang ada problem ketika pemerintah memberikan gratis kepada masyarakat, masyarakatnya tidak mau mengelola dengan baik, hanya sekedar kebersihan,” ujar pria yang akrab disapa KDM.
BACA JUGA: Tetap Optimis di Puncak Tahun Politik, Dua Pengembang ini Rilis Proyek Perumahan Baru
Pemkab Bogor memastikan bahwa setelah dipindahkan, kondisi ekonomi para PKL akan lebih baik di Rest Area Gunung Mas, yang dibangun di lahan seluas 7 hektare milik PT Perkebunan Nusantara.
Rest area ini menyediakan 516 kios, terdiri dari 100 kios untuk pedagang basah seperti sayur dan buah, serta 416 kios untuk pedagang kering seperti oleh-oleh dan camilan, dengan masing-masing kios memiliki luas 11 meter persegi.
“Puncak menjadi pusat investasi dan pusat tourism, tetapi warga sekitar juga harus mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk bisa berusaha dengan nyaman dan tenang, dengan mempertimbangkan aspek konservasi, keindahan dan aspek kepuasan pelanggan,” tuturnya.***