BMKG Akan Modifikasi Cuaca Saat Lebaran Apabila Cuaca Memburuk

Avatar
Ilustrasi cuaca buruk (unsplash)
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca berbasis siaga atau standby on call sebagai langkah mitigasi cuaca ekstrem dan untuk memastikan keamanan arus 2024.

Kebijakan ini diambil setelah rapat koordinasi lintas sektoral yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan () Muhadjir Effendy. Langkah ini dianggap sebagai upaya pemerintah untuk menjaga keamanan arus .

banner 225x100

BMKG memperkirakan bahwa selama periode arus , beberapa daerah berpotensi mengalami cuaca ekstrem dan gelombang laut tinggi.

“Daerah manapun yang mengalami cuaca memburuk, itulah yang akan dilakukan TMC. Bila ada status tanggap darurat maka TMC pasti akan dilakukan,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam siniar bertajuk ‘Lebaran Aman, Mudik Ceria Penuh Makna' di , Senin, 1 April 2024.

BACA JUGA: Jelang Libur Lebaran, Polres Sukabumi Siapkan Personel Demi Mencegah Pungli

Pada fase pertama, sepekan sebelum Lebaran (3-9 April 2024), BMKG memproyeksikan adanya hujan intensitas sedang-lebat (150 mm – 200 mm) dan gelombang laut antara 1,25 meter – 2,5 meter di sebagian wilayah.

Daerah-daerah yang terkena dampak ini termasuk Pelabuhan , Bakauheni, dan Gilimanuk yang berpotensi mengalami rob.

“Pemerintah mengharapkan melalui penerapan TMC kondisi cuaca dapat dikurangi. Wilayah yang prioritas misalnya Sumatera bagian selatan, Pulau Jawa (Jawa Barat), Kalimantan Barat, , Sulawesi Selatan, dan ,” ujarnya.

BMKG mengharapkan kerja sama aktif dengan pemerintah daerah (pemda) untuk memastikan keamanan cuaca dan arus mudik Lebaran tahun ini, termasuk dalam hal modifikasi cuaca jika diperlukan.

BACA JUGA: Antisipasi Macet Mudik Akibat Banjir, Polri Siapkan Jalur Alternatif

“Para pemudik atau penyedia jasa angkutan juga diminta untuk secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan,” ujarnya.

Sebelumnya, (Kemenhub) bersama Kemenko PMK memprediksi peningkatan pergerakan masyarakat pada mudik Lebaran tahun ini menjadi 193,6 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 123,8 juta orang.

Kemenhub menilai pentingnya informasi dan kesiapsiagaan terhadap cuaca dan iklim agar masyarakat dan penyedia jasa transportasi dapat mengantisipasi dampak selama arus mudik yang diperkirakan pada 5 – 8 April 2024, serta arus balik pada 13 – 16 April 2024.***

Leave a Reply