Daerah Padat Penduduk Tingkatkan Resiko Penyakit Tuberklosis (TB)

Avatar
Ilustrasi batuk TBC (unsplash/Annie Spratt)
banner 468x60

NALARNESIA.COM dr. Arifianto, Sp.A(K), menyatakan bahwa lingkungan dengan jumlah penduduk yang padat memiliki risiko tinggi dalam penularan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebabkan penyakit tuberkulosis ().

“(Lingkungan) yang disukai itu adalah yang sangat padat penduduk ya terutama di area yang satu rumah (luasnya) cuma beberapa meter tapi orangnya banyak,” kata Arifianto dalam sebuah sesi diskusi daring yang digelar pada Selasa, 26 Maret 2024.

banner 225x100

Dokter yang berpraktik di Rebo ini menjelaskan bahwa risiko penularan juga meningkat apabila seseorang tinggal di lingkungan yang tidak sehat, misalnya di tempat tersebut terdapat perokok.

Meskipun rokok tidak secara langsung menyebabkan TB, katanya, kondisi orang yang terinfeksi TB akan semakin buruk apabila terpapar asap rokok.

BACA JUGA: Dinkes DKI Minta Warga yang Memiliki Gejala TBC Segera Memeriksakan Diri ke Faskes Agar Tidak Menular

“Misalnya dia tinggal cuma berdua atau bertiga di rumah yang ukurannya besar tapi satu orang positif, dia dan dia kontak erat sama orang lain tetap orang ini bisa tertular,” ujar Arifianto.

Di sisi lain, Arifianto menekankan bahwa penularan TB juga bisa terjadi di lingkungan yang tidak terlalu padat serta memiliki kebersihan yang terjaga, terutama jika ada orang yang terinfeksi TB dalam lingkungan tersebut.

Menurutnya, kontak erat dengan orang yang tertular merupakan kunci dari penyebaran penyakit tuberkulosis. Oleh karena itu, dia mendorong upaya pemutusan rantai penularan untuk mencegah penyebaran penyakit tuberkulosis.

“Kalau ketemu satu pasien TB jangan cuma ngobatin dia aja, langsung investigasi kontak. ini tinggal sama siapa, orang dewasa ini tinggal sama siapa, semua orang harus dites di-screening  TB atau enggak dan harus benar-benar diobati,” ucapnya.

BACA JUGA: Prabowo Tegaskan Dirinya Tidak Malu Meneruskan Kepemimpinan Jokowi

Arifianto juga menyarankan untuk menjaga pencahayaan dari sinar matahari dan sirkulasi udara dalam rumah tetap baik karena dapat membantu membasmi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

“Sirkulasi udara, pencahayaan penting sekali karena bakteri itu bisa bertahan di lingkungan luar. Tapi dengan adanya sirkulasi yang baik paparan matahari yang cukup itu akan mempercepat mematikan si bakteri tuberculosis,” kata Arifianto.***

Leave a Reply