NALARNESIA.COM – Dokter spesialis penyakit dalam, Dr. Muhammad Ikhsan Mokoagow Sp.PD-M.Med, Sci, FINASIM, memberikan saran mengenai waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara mandiri selama menjalankan ibadah puasa bagi penderita diabetes.
Dokter Ikhsan, alumnus Universitas Indonesia, menunjukkan beberapa opsi waktu yang dapat dipilih untuk melakukan pemeriksaan gula darah secara mandiri selama berpuasa.
Selain itu, dia mencatat bahwa pemeriksaan gula darah juga bisa dilakukan setelah berbuka puasa. Umumnya, pemeriksaan dilakukan pada waktu tersebut untuk mengetahui seberapa tinggi kadar gula darah setelah mengonsumsi takjil.
“Secara umum bisa diperiksa sebelum sahur, lalu dua jam setelah sahur yaitu saat pagi hari misalkan sekitar jam 5,6, barangkali jam 7 juga bisa,” kata Ikhsan dalam sebuah diskusi daring yang dipantau di Jakarta pada Kamis, 29 Februari 2024.
BACA JUGA: Bingung Makan Apa? Ini 5 Pilihan Camilan Sehat untuk Penderita Diabetes
Dokter yang praktik di RSUP Fatmawati itu mengatakan, pemeriksaan gula darah juga boleh dilakukan pada tengah hari untuk mengetahui tinggi atau rendahnya gula darah dalam tubuh saat menjalani puasa, atau pada tengah malam hingga menjelang sahur.
Penderita diabetes dianjurkan segera memeriksakan gula darah dalam tubuhnya di luar waktu-waktu tersebut apabila merasakan tanda gejala hipoglikemia yakni kondisi kadar gula darah rendah atau hiperglikemia yaitu kondisi kadar gula darah tinggi.
“Seorang diabetesi boleh atau bahkan sangat dianjurkan periksa kalau ada keluhan hipoglikemia atau hiperglikemia. Jadi kalau misalkan merasa lemas, berdebar-debar, ngantuk silakan cepat diperiksakan sekalipun di luar waktu yang dianjurkan,” ujar Ikhsan.
Menurutnya, seberapa sering individu dengan diabetes harus memeriksakan gula darahnya dalam satu hari tergantung dari obat dan intensitas mengonsumsinya.
BACA JUGA: Ini Dia Makanan yang Wajib Dimakan Saat Berbuka Puasa, Agar Jauh Dari Maag
Apabila penderita diabetes hanya mengonsumsi obat minum dan memiliki risiko hiperglikemia rendah dapat melakukan pemeriksaan satu kali menjelang berbuka puasa.
Sedangkan bagi yang mengonsumsi obat diabetes secara intens yakni melebihi 2 sampai 3 kali sehari, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan gula darah lebih sering. Ikhsan menganjurkan dilakukan pemeriksaan pada pagi dan sore hari.
“Tetapi kalau dia pakai (obat) intensif, di atas dua tiga kali, mau tidak mau salah satu upaya untuk meminimalkan risiko kita memberikan pengertian harus agak lebih sering,” tutur dia.
Ikhsan menambahkan, pemeriksaan gula darah tidak perlu dilakukan setiap hari, yang penting dilakukan pada hari-hari pertama puasa. Apabila kondisi gula darah aman, intensitas pemeriksaan dapat dikurangi.***