NALARNESIA.COM – Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RSUD Kepulauan Seribu Jakarta, yaitu dr. Winson Jos, Sp.PD, menyarankan masyarakat untuk memperhatikan kesehatan tubuh mereka setelah Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran dengan mengikuti kiat ‘SANTAI' guna menghindari berbagai penyakit.
“Kiat SANTAI bersifat alamiah dan tidak terlalu sulit untuk dipraktekkan. Paling tidak kita bisa kembali pada kondisi sebelum Lebaran,” kata Winson dalam webinar ‘Jaga Kesehatan Pasca Lebaran' yang dipantau di Jakarta, Sabtu, 20 April 2024.
Winson mengungkapkan bahwa umumnya selama Lebaran, masyarakat cenderung mengonsumsi makanan yang mengandung daging, santan, atau makanan dan minuman manis.
Meskipun hal tersebut merupakan hal yang wajar dan boleh dilakukan oleh individu yang sehat tanpa pantangan tertentu dalam makanan, namun penting bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui pendekatan ‘SANTAI'.
BACA JUGA:
“Jaga kesehatan mental supaya tidak stres ini penting sekali. Supaya balik ke kondisi awal sebelum Lebaran ya SANTAI saja,” ujarnya.
‘S' dalam ‘SANTAI' mengacu pada Surya, di mana penting bagi seseorang untuk mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup setiap hari guna menjaga daya tahan tubuh.
Selanjutnya, aktivitas fisik atau berolahraga secara teratur dengan durasi minimal 30 menit per hari juga sangat dianjurkan. Nutrisi yang seimbang dan bergizi setiap harinya juga merupakan hal penting.
Kemudian, tidur atau istirahat yang cukup minimal 6 sampai 7 jam per hari juga harus diperhatikan. Konsumsi air putih yang mencukupi, minimal 1,5 hingga 2 liter per hari, juga menjadi bagian penting dari kiat ‘SANTAI'.
BACA JUGA:
Selain itu, menjaga kesehatan mental melalui ibadah juga merupakan aspek yang tidak boleh diabaikan.
Winson juga mengingatkan tentang “Sindrom Hari Raya”, di mana terjadi peningkatan keluhan penyakit Kardiometabolik seperti jantung dan stroke setelah Lebaran.
BREAK
Hal ini disebabkan oleh asupan makanan dan minuman yang tidak terkontrol selama masa liburan, ditambah dengan kelelahan yang mungkin dirasakan oleh individu.
Meskipun diizinkan untuk mengonsumsi makanan seperti daging, santan, dan makanan manis selama Lebaran, bagi individu dengan penyakit tertentu seperti diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi, perlu untuk memantau kesehatan mereka dengan lebih cermat.
BACA JUGA:
Jika ada keluhan atau penurunan kondisi kesehatan, segera konsultasikan dengan dokter di Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
“Minimal pengecekan tekanan darah atau gula darah. Setelah itu selalu jaga kesehatan tidak hanya pada saat Lebaran, tetapi seterusnya. Setelah Lebaran biasanya makanan tidak terjaga dan kurang istirahat maka perlu pemantauan ekstra,” katanya.***
NALARNESIA.COM – Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RSUD Kepulauan Seribu Jakarta, yaitu dr. Winson Jos, Sp.PD, menyarankan masyarakat untuk memperhatikan kesehatan tubuh mereka setelah Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran dengan mengikuti kiat ‘SANTAI' guna menghindari berbagai penyakit.
“Kiat SANTAI bersifat alamiah dan tidak terlalu sulit untuk dipraktekkan. Paling tidak kita bisa kembali pada kondisi sebelum Lebaran,” kata Winson dalam webinar ‘Jaga Kesehatan Pasca Lebaran' yang dipantau di Jakarta, Sabtu, 20 April 2024.
Winson mengungkapkan bahwa umumnya selama Lebaran, masyarakat cenderung mengonsumsi makanan yang mengandung daging, santan, atau makanan dan minuman manis.
Meskipun hal tersebut merupakan hal yang wajar dan boleh dilakukan oleh individu yang sehat tanpa pantangan tertentu dalam makanan, namun penting bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui pendekatan ‘SANTAI'.
BACA JUGA: Gejala Gangguan Mental yang Dialami Para Pekerja, Kamu Harus Waspada
“Jaga kesehatan mental supaya tidak stres ini penting sekali. Supaya balik ke kondisi awal sebelum Lebaran ya SANTAI saja,” ujarnya.
‘S' dalam ‘SANTAI' mengacu pada Surya, di mana penting bagi seseorang untuk mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup setiap hari guna menjaga daya tahan tubuh.
Selanjutnya, aktivitas fisik atau berolahraga secara teratur dengan durasi minimal 30 menit per hari juga sangat dianjurkan. Nutrisi yang seimbang dan bergizi setiap harinya juga merupakan hal penting.
Kemudian, tidur atau istirahat yang cukup minimal 6 sampai 7 jam per hari juga harus diperhatikan. Konsumsi air putih yang mencukupi, minimal 1,5 hingga 2 liter per hari, juga menjadi bagian penting dari kiat ‘SANTAI'.
BACA JUGA: Peneliti Sebut Pemilu Kemarin Tingkatkan Resiko Gangguan Mental
Selain itu, menjaga kesehatan mental melalui ibadah juga merupakan aspek yang tidak boleh diabaikan.
Winson juga mengingatkan tentang “Sindrom Hari Raya”, di mana terjadi peningkatan keluhan penyakit Kardiometabolik seperti jantung dan stroke setelah Lebaran.