NALARNESIA.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan rencana pemerintah untuk meningkatkan jumlah subsidi pupuk dan memberikan potongan harga pada pupuk nonsubsidi sebagai respons terhadap kenaikan harga beras baru-baru ini.
“Maka tadi diputuskan, subsidi pupuk di tambahkan menjadi Rp 14 triliun,” ujarnya, di Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 26 Februari 2024.
Pemerintah berencana memberikan diskon sebesar 40 persen pada pupuk nonsubsidi, bertujuan agar petani dapat memperoleh pupuk dengan harga yang lebih terjangkau.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kenaikan harga beras baru-baru ini, dengan harapan dapat mendukung produksi beras pada semester kedua tahun ini.
BACA JUGA: Tanggapan Mahasiswa Soal Kasus Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa distribusi pupuk akan difasilitasi dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP), sehingga diharapkan kebutuhan pupuk dapat terpenuhi untuk mendukung produksi beras.
“Kemudian juga ada perbaikan distribusi iadi boleh dengan KTP, kartu tani, kemudian juga kalau subsidinya sudah bisa turn permintaan petani bisa dipenuhi di awal, jadi berapapun dia minta bisa kita penuhi,” ujar Airlangga.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, turut menjelaskan langkah-langkah lain yang diambil pemerintah untuk menjaga produksi beras. Terkait diskon harga pupuk nonsubsidi, koordinasi dilakukan dengan Menteri BUMN Erick Thohir, dan dipastikan bahwa keputusan ini telah disetujui oleh Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Waspada, Ini Gejala Kanker Prostat
“Diputuskan dalam rapat atas arahan dan keputusan bapak Presiden, jumlah kuantum pupuk dari anggaran 2024 4,7 juta ton dinaikkan menjadi 9,55 juta ton,” kata Amran.
“InsyaAllah ada diskon nanti, tanya Pak Menteri BUMN. Tapi kebahagiaan kami hari ini, seluruh harapan petani di Indonesia dipenuhi diputuskan di ratas tadi, pupuk naik dua kali lipat jumlah kuantumnya,” kata Amran.***