Sebanyak 300 Demonstran Pendukung Pembebasan Palestina Ditangkap di New York

Avatar
Demonstran berkumpul di kampus UCLA, setelah bentrokan malam hari antara kelompok Pro-Israel dan Pro-Palestina, Rabu, 1 Mei 2024, di Los Angeles. (AP Photo/Ryan Sun)
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Wali Kota New York, Eric Adams, mengumumkan pada hari Rabu bahwa Departemen Kepolisian New York (NYPD) telah menangkap sekitar 300 demonstran yang menyuarakan dukungan untuk Palestina di dan City College of New York.

“Sekitar 300 orang ditangkap di (Universitas) Columbia dan City College, kami mendesak dilakukannya penangkapan itu untuk membedakan mahasiswa dengan mereka yang tidak boleh berada di sana,” kata Adams dalam konferensi pers.

banner 225x100

Aksi protes ini terjadi dalam konteks gelombang di Amerika Serikat terkait situasi di Palestina.

Adams menekankan bahwa aksi protes tersebut dipicu oleh pihak eksternal yang bukan mahasiswa, dengan tujuan menciptakan kekacauan.

BACA JUGA: Sejumlah Musisi Gelar Aksi Damai, Tuntut Hentikan Genosida Terhadap Warga Palestina

Seorang koresponden Sputnik melaporkan bahwa petugas NYPD, lengkap dengan helm dan peralatan pengendalian kerusuhan, melakukan penjagaan dengan memasang barikade beberapa blok dari .

Di tengah atmosfer ini, mahasiswa yang menentang tindakan militer di melakukan tindakan pembatasan sendiri dengan memblokir akses dan menghalangi komunikasi antara individu di kampus.

Rektor , Minouche Shafik, mengirim surat kepada Wakil Komisioner Urusan Hukum NYPD, Michael Gerber, meminta polisi untuk tetap berjaga di kampus hingga setidaknya tanggal 17 Mei untuk menjaga ketertiban.

pro-Palestina di kampus-kampus AS muncul sebagai bentuk protes terhadap kebijakan militer AS dan dukungan finansial serta diplomatik terhadap operasi militer di Gaza.

BACA JUGA: Muak dengan Kolonialisme, Jamaika Akui Kedaulatan Negara Palestina

Operasi tersebut telah menimbulkan korban jiwa yang signifikan di pihak Palestina, dengan lebih dari 34.000 orang tewas dan 77.000 lainnya mengalami luka-luka.

Mahasiswa yang terlibat dalam ini menyerukan kepada pihak universitas untuk mengambil sikap dengan mengutuk tindakan militer di Gaza, melakukan divestasi dari perusahaan yang berhubungan dengan Israel, menghentikan program-program kerja sama dengan universitas-universitas Israel, dan menuntut langkah-langkah lainnya sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina.***

Leave a Reply