Aba mengungkapkan bahwa persaingan dengan pelamar lain dari seluruh Indonesia tidak akan mudah. Selain itu, adaptasi dengan lingkungan dan budaya kerja di IKN juga menjadi tantangan tersendiri.
Anggota DPRD Kaltim, Rusman Ya'qub, turut berkomentar mengenai kuota khusus CPNS dan PPPK untuk putra-putri Kaltim di IKN.
“Kita harus bersyukur Kaltim diberi kuota khusus, tetapi harus terbuka dan transparan. Kuota ini bukan berarti kelulusan otomatis bagi pendaftar asal Kaltim. Tetap ada seleksi ketat berdasarkan poin penilaian dan standar kompetensi,” katanya.
Rusman menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam seleksi untuk menghindari kecurigaan dan kekecewaan.
BACA JUGA: Seorang ASN di Papua Terluka Akibat Serangan Massa di Kantor KPU
“Kita harus hormati dan hargai upaya pemerintah pusat, tetapi substansi dan transparansi harus diutamakan,” tegasnya.
Ia menganggap perlu adanya publikasi detail formasi, klasifikasi, dan persyaratan secara jelas.
Dengan dedikasi dan kontribusi Kaltim untuk negara, menurut Rusman, wilayah ini layak mendapatkan porsi khusus dalam rekrutmen ASN. Namun, dia menegaskan bahwa prosesnya harus dijalankan secara adil dan akuntabel.
“Kita jaga semangat persatuan dan kesatuan. Kuota ini peluang besar bagi putra/putri Kaltim,” demikian Rusman.***