BACA JUGA: 15 Konglomerat Fix Investasi di IKN, Ada Siapa dan Apa Saja Proyeknya, Cek di Sini
Hunian baru ini akan menerapkan teknologi smart home dengan bekerja sama vendor yang menyiapkan backbone fiber optic dengan speed up to 100 mbps sebagai basicnya plus adanya wifi router pada setiap unit.
Setiap proses pembangunan yang dilakukan Purinusa Group, berpegang pada komitmen menyelesaikan proyek sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Chief Marketing Officer Purinusa Kembangan Andre Utama menuturkan pembangunan Purinusa Kembangan akan dilakukan dalam 2 tahap dimana tahap pertama sebanyak 25 unit terlebih dahulu yang ditargetkan dapat serah terima pada akhir 2024, sedangkan handover produk tahap kedua akan dilakukan di akhir 2025.
Andre optimistis Purinusa Kembangan akan diminati, karena banyaknya keunggulan yang dimiliki. Selain lokasinya yang berada di kawasan yang sudah berkembang, baik sebagai kawasan permukiman maupun bisnis. Dia pun membidik segmen kalangan milineal dan generasi Z dengan penghasilan sekitar Rp30 juta per bulan.
BACA JUGA: 7 Tips Jual Rumah Bandung Dengan Cepat, Dijamin Tidak Alami Kesulitan
“Harga hunian mulai dari Rp2,2 miliar hingga Rp3,6 miliaran yang sudah termasuk PPN, AJB, BPHTB dan peningkatan menjadi hak milik. Target kami ke 49 unit tersebut habis terjual di 2024 di tahun ini,” ucapnya.
Sebelumnya pekan lalu, Mustika Land Group juga melaunching proyek terbarunya Mustika Garden Tamansari, di Setu, Kab. Bekasi, Jawa Barat. Di proyek perumahan berlahan 25 hektare ini pengembang yang masif membangun rumah subsidi ini menggandeng Scientex Berhad (pengembang properti terkemuka dari Malaysia) dan Creed Group (perusahaan investasi real estate Jepang).