NALARNESIA.COM – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, meminta pada agar Meta Platforms, Inc. menghentikan dukungannya terhadap Israel, setelah Instagram, aplikasi berbagi foto milik perusahaan teknologi Amerika Serikat tersebut, menghapus komentar yang ia buat mengenai pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh.
“Biarkan ini menjadi pesan yang jelas dan tegas kepada Meta: Hentikan tindakan pengecut ini dan berhenti bertindak sebagai alat dari rezim Zionis Israel yang menindas!” kata Ibrahim di media sosial.
Anwar Ibrahim mempublikasikan tiga tangkapan layar yang menunjukkan pemberitahuan tentang penghapusan unggahannya, yang dinyatakan melanggar “Standar Komunitas kami.”
BACA JUGA: Sekjen PBB Bergidik dengar Laporan Penyiksaan Tahanan Palestina di Lapas Israel
Pada Rabu, Hamas mengonfirmasi bahwa Haniyeh terbunuh dalam serangan Israel di rumahnya di Teheran setelah menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru terpilih, Masoud Pezeshkian. Hamas menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas kematian Haniyeh dan berjanji akan membalasnya.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menyatakan tidak memiliki komentar mengenai kematian Haniyeh atau dugaan keterlibatan Israel. The Jerusalem Post melaporkan bahwa Pemerintah Israel telah meminta para menteri untuk tidak mengomentari pembunuhan Haniyeh.
Meta Platforms, Inc., sebelumnya dikenal sebagai Facebook, Inc., adalah perusahaan layanan jejaring sosial yang berpusat di Menlo Park, California, dan diluncurkan pada Februari 2004.***