Bamsoet Sebut Peran Penting Desa Dlam Mengurangi Kesenjangan Antarwilayah

Avatar
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/5/2024). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Ketua RI, Bambang Soesatyo alias Bamsoet, menegaskan bahwa pembangunan desa memiliki peran penting dalam mengurangi kesenjangan pembangunan antarwilayah.

“Kedua, pengurangan kesenjangan pembangunan antarwilayah, dan antara desa dan kota. Pembangunan desa menjadi penyeimbang untuk memangkas jurang perbedaan antara kehidupan di perkotaan dan pedesaan,” ujar Bamsoet dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024.

banner 225x100

Hal ini disampaikannya dalam acara Sosialisasi Empat Pilar RI bersama Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) di Kompleks Parlemen, , Jakarta.

Bamsoet menyatakan bahwa pembangunan desa juga berperan penting dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Ia mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024 yang menunjukkan bahwa persentase angka kemiskinan di desa mencapai 11,79 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan yang sebesar 7,09 persen.

BACA JUGA: Jokowi jadi Saksi Akad Nikah Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid, Ada Bamsoet Juga

“Faktanya meskipun dari aspek kewilayahan, sebagian besar wilayah Indonesia adalah pedesaan, namun jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan lebih banyak dari pedesaan,” ucapnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa kebijakan penggunaan harus tetap difokuskan pada program pemulihan ekonomi, seperti perlindungan sosial, penanganan kemiskinan ekstrem, bantuan permodalan kepada BUMDes, dana operasional pemerintahan desa, serta dukungan untuk program sektor prioritas di desa.

“Tidak hanya dari aspek kuantitas, dari aspek , Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan di desa juga jauh lebih tinggi dibandingkan di perkotaan,” ujarnya.

Bamsoet menekankan bahwa pembangunan desa bisa menjadi stimulan bagi perubahan sosial yang akan memberdayakan masyarakat desa. Menurutnya, slogan “tinggal di desa, rezeki kota, bisnisnya mendunia” harus menjadi tren untuk mengurangi laju urbanisasi.

BACA JUGA: Mahkamah Kehormatan Dewan Minta Klarifikasi Bamsoet Soal Amandemen UUD 1945

“Termasuk penanganan stunting, mendukung ketahanan pangan dan hewani, serta pembangunan lumbung pangan desa, dan pariwisata skala desa sesuai dengan potensi dan karakteristik desa,” tuturnya.

Ia juga menambahkan bahwa perhatian besar pemerintahan Joko Widodo terhadap pembangunan desa akan dilanjutkan oleh Terpilih Subianto dalam pemerintahannya yang akan datang.

“Insentif fiskal yang dihadirkan melalui program , harus dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin agar tepat sasaran, sehingga dapat menjadi stimulus pembangunan desa,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, turut hadir Presidium MN KAHMI Rifqinizamy Karsayuda, Sekjen MN KAHMI Syamsul Qomar, serta Rektor Universitas Jakarta Ma'mun Murod.***

Leave a Reply