Joni Si Bocah Pemanjat Tiang Bendera, Gagal Masuk TNI Kini Dipanggil Dandim Belu NTT

Avatar
Yohanes Ande Kalla atau yang disapa Joni Kalla saat diwawancarai di depan rumahnya di Desa Silawan, Kabupaten Belu. ANTARA/Tangkapan layar
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Yohanes Ande Kalla, yang dikenal sebagai atau Bocah Pemanjat Tiang Bendera dari Desa Silawan, Kabupaten Belu, kembali dipanggil oleh Komandan Kodim 1605/Belu, Letkol Arh Suhardi, untuk datang ke Makodim Belu pada Selasa, 6 Agustus 2024 pagi.

Joni mengaku juga telah dihubungi oleh Ajenrem Korem 161/Wira Sakti dan diminta segera berangkat ke Kota Kupang untuk bertemu dengan Ajenrem. Namun, ia belum mengetahui alasan pasti pemanggilan tersebut.

banner 225x100

“Saya ditelepon tadi untuk menghadap Dandim Belu, tetapi saya belum tahu ketemu untuk apa,” kata Joni saat dihubungi dari Kupang, Selasa pagi.

BACA JUGA: Kapendam Cendrawasih Kirim Tim Penyelidikan Kasus Kekerasan yang Libatkan Anggota TNI

“Mungkin setelah bertemu dengan Bapak Dandim baru saya bisa tahu alasan pemanggilan mereka,” ujar dia.

Joni adalah seorang yang pada tahun 2018 menjadi ketika masih duduk di bangku SD karena aksinya memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan bendera Merah Putih yang talinya terlilit saat HUT RI di Kabupaten Belu.

Setelah menjadi , Joni diundang oleh ke dan bertemu dengan Presiden. Saat ditanya tentang cita-citanya, Joni mengungkapkan keinginannya untuk menjadi tentara. Jokowi kemudian mengarahkan Joni untuk bertemu dengan Panglima dan berjanji bahwa Joni akan langsung diterima masuk .

Namun, setelah mengikuti seleksi penerimaan Bintara AD tahun 2024, Joni dinyatakan tidak lulus pada seleksi awal yang dilakukan oleh Ajenrem 16104/Wirasakti Kupang. Alasan ketidaklulusannya adalah tinggi badannya yang tidak memenuhi syarat masuk TNI. Joni disarankan untuk mencoba lagi pada tahun 2025.

BACA JUGA: Dandim 0730 Gunungkidul Tegaskan Tidak Ada Peristiwa Penurunan Bendera Partai saat Kunjungan Presiden Jokowi

“Iya kecewa kemarin saat seleksi awal langsung dinyatakan gagal, karena tinggi badan tidak sesuai. Tinggi badan di Ajen saya ukur 155,8 meter sementara sesuai syarat 163 meter. Tetapi saya akan siapkan diri lagi untuk tahun depan,” ujar dia.

Leave a Reply