NALARNESIA.COM – Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, memberikan apresiasi terhadap sikap Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mengesahkan resolusi mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.
“Akhirnya penjajahan Israel terhadap negara Palestina bisa diakhiri, serta genosida Israel atas Gaza bisa diberikan sanksi oleh Mahkamah Internasional,” kata Hidayat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 12 Mei 2024 dini hari.
Baginya, langkah tersebut memberi peluang bagi Palestina untuk memiliki hak-haknya seperti negara-negara lain di PBB, serta membuka jalan bagi pengakuan Palestina sebagai negara merdeka anggota penuh oleh Dewan Keamanan PBB.
“Momentum ini harusnya bisa dimaksimalkan dengan baik untuk menghadirkan perdamaian dengan mewujudkan kemerdekaan Palestina dan mengakhiri penjajahan Israel,” ujarnya.
BACA JUGA: Fraksi PKS DPR RI Kunjungi Kantor Pusat WHO Meminta Bantuan untuk Selamatkan Warga Palestina
Hidayat menegaskan pentingnya Indonesia untuk tetap konsisten dalam melaksanakan ketentuan konstitusi, tradisi sejarah, dan sikap yang diperjuangkan oleh presiden pertama RI, Soekarno, dengan berperan aktif dalam setiap forum demi mewujudkan kemerdekaan Palestina sepenuhnya.
“Peran dan sikap sesuai dengan konstitusi ini yang harus terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia, yakni mendukung kemerdekaan Palestina dan mengkritisi pentingnya keadilan agar tidak ada diskriminasi terhadap bangsa Palestina,” kata HNW.
Dia juga mengapresiasi pemerintah Indonesia yang terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, seperti yang ditunjukkan oleh Menteri Luar Negeri RI dalam sidang Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Gambia bulan lalu.
Hidayat juga menyebut beberapa negara di Amerika Selatan yang baru saja memberikan pengakuan terhadap Palestina sebagai negara merdeka, serta kabar bahwa negara-negara anggota Uni Eropa juga akan memberikan pengakuan serupa.
BACA JUGA: Presiden Amerika Dukung Israel Usai Iran Kirim Rudal Balasan
“Indonesia perlu berani menjadi pelopor menyampaikan secara langsung kepada AS atau perlu menggalang dukungan dengan negara-negara lain agar AS tidak selalu tunduk terhadap Israel, yang terbukti juga tidak mau tunduk pada saran atau proposal AS,” ujarnya.
Dia menyoroti dukungan yang semakin meluas dari masyarakat sipil dan kampus di seluruh dunia terhadap Palestina.
