NALARNESIA.COM – Guru Besar Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF-ITB), Rahmana Emran Kartasasmita, menyatakan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan tembakau konvensional yang umum digunakan saat ini. Menurutnya, hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi perokok dewasa untuk berhenti merokok.
“Berhenti merokok total sulit dilakukan perokok dewasa. Untuk itu, mereka disarankan beralih ke produk tembakau yang dipanaskan karena lebih rendah tingkat risiko kesehatannya,” kata Rahmana dikutip dari Antara pada Selasa, 12 Maret 2024.
Rahmana menegaskan bahwa produk tembakau alternatif ditujukan khusus untuk perokok aktif yang ingin menghentikan kebiasaan merokok tembakau konvensional, bukan untuk kalangan nonperokok yang baru mulai mengonsumsi produk tembakau.
“Studi itu untuk membandingkan efektivitas, keamanan, dan toksikologi produk tembakau alternatif sebagai solusi berhenti merokok dibandingkan dengan metode lainnya,” kata Auer.
BACA JUGA: Mitos atau Fakta? Minum Dari Sedotan Bikin Bibir Keriput
“Penelitian kami menegaskan temuan sebelumnya bahwa produk tembakau alternatif efektif untuk berhenti merokok. Penelitian itu juga menunjukkan manfaat yang mereka dapatkan dalam konteks konseling berhenti merokok secara intensif,” pungkasnya.
Sebuah riset dari Universitas Bern di Swiss dengan judul “Electronic Nicotine-Delivery Systems for Smoking Cessation” mengungkapkan potensi produk tembakau alternatif sebagai salah satu opsi yang efektif bagi perokok dewasa untuk berpindah dari merokok tembakau konvensional. Penelitian tersebut, yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine pada Februari 2024, menyimpulkan bahwa produk tembakau alternatif lebih efektif dibandingkan dengan konseling berhenti merokok.
Pemimpin riset dari Institute of Primary Health Care di Universitas Bern, Reto Auer, menjelaskan bahwa riset ini melibatkan berbagai disiplin ilmu, termasuk kedokteran keluarga, paru-paru, toksikologi, kecanduan, dan epidemiologi dari lima universitas di Swiss. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi seberapa efektif produk tembakau alternatif dalam jangka waktu lama dan bagaimana produk tersebut dapat menjadi bagian dari konseling berhenti merokok yang intensif.
Penelitian berlangsung selama enam bulan dengan melibatkan 1.246 peserta yang diperiksa secara klinis di lima universitas di Swiss. Dari jumlah tersebut, 622 peserta berada dalam kelompok intervensi yang menggunakan produk tembakau alternatif, sementara 624 peserta lainnya berada dalam kelompok kontrol yang menggunakan obat berhenti merokok dan terapi pengganti nikotin.
BACA JUGA: Perahu dan Rumah Warga Rusak Akibat Gelombang Tinggi di Selatan Sukabumi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan produk tembakau alternatif meningkatkan tingkat keberhasilan berhenti merokok sebesar 21 persen. Kelompok yang menggunakan produk tembakau alternatif mencapai tingkat keberhasilan berhenti merokok sebesar 53 persen, sedangkan kelompok yang tidak memaksimalkan produk tembakau alternatif memiliki tingkat keberhasilan sekitar 32 persen.
Selain efektif dalam membantu perokok berhenti merokok, pemanfaatan produk tembakau alternatif juga memiliki dampak positif dalam mengurangi efek kesehatan yang disebabkan oleh merokok. Pelaporan masalah kesehatan, seperti batuk dan produksi dahak, lebih rendah pada kelompok yang menggunakan produk tembakau alternatif, yaitu sekitar 41 persen dibandingkan dengan kelompok kontrol sekitar 34 persen.
Auer menyampaikan bahwa temuan riset ini menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif lebih efektif dalam membantu perokok berhenti merokok dibandingkan dengan terapi pengganti nikotin.***