Rusia Bantah Tuduhan Pihaknya Melakukan Serangan ke Rumah Sakit di Ukraina

Avatar
Arsip foto - Juru bicara Kremlin Dimtry Peskov (dua kiri) bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (dua kanan) dan Presiden Vladimir Putin (kanan), (28/6/2019). ANTARA/HO-Arsip Kremlin/aa.
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Otoritas Rusia dengan tegas menolak tuduhan melakukan serangan terhadap sebuah rumah sakit di Kiev, kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Selasa, 9 Juli 2024.

Dalam konferensi pers di Moskow, Peskov menegaskan bahwa militer Rusia hanya menargetkan objek militer dengan senjata presisi tinggi untuk menghindari korban sipil.

banner 225x100

“Kami tidak menyerang sasaran sipil. Serangan dilakukan terhadap fasilitas infrastruktur penting, terhadap sasaran militer, dengan satu atau lain cara terkait dengan potensi militer rezim Kiev,” tegasnya.

Peskov menjelaskan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah memberikan keterangan rinci mengenai situasi tersebut, menyatakan bahwa rumah sakit tersebut terkena oleh anti yang jatuh.

BACA JUGA: Presiden Rusia Sebut Situasi di Gaza Sebagai Pemusnahan Massal

Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Senin, 8 Juli 2024, menuduh Rusia menyerang rumah sakit anak-anak di Kiev.

Sebagai tanggapan, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa banyak foto dan video dari Kiev menunjukkan dengan jelas bahwa kerusakan tersebut disebabkan oleh pertahanan udara Ukraina yang jatuh setelah diluncurkan dari sistem anti-pesawat di kota tersebut.

Dmitry Polyansky, Deputi Pertama Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, mengatakan Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada Selasa malam, 9 Juli 2024, untuk membahas Ukraina dan berjanji akan menyajikan fakta yang menyangkal versi serangan Ukraina.

Verifikasi independen atas klaim dari kedua belah pihak sulit dilakukan karena konflik yang sedang berlangsung.

BACA JUGA: Paus Fransiskus dan Dubes Rusia di Vatikan Bahas Proposal Perdamaian Perang Rusia Ukraina

Sementara itu, mengenai KTT NATO di Washington pada 9-11 Juli, Peskov mengatakan Moskow akan mengikuti acara tersebut dengan sangat dekat, mencatat bahwa aliansi tersebut menganggap Rusia sebagai musuh.

“Ini adalah aliansi yang berulang kali secara terbuka menyatakan tujuannya untuk memberikan kekalahan strategis pada Rusia di medan perang. Dan ini adalah aliansi yang terlibat langsung dalam konflik Ukraina di pihak Ukraina,” ujarnya.

Peskov menolak mengomentari laporan media yang mengklaim bahwa Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Narendra Modi diduga menyetujui pemecatan dini warga negara yang bertugas di tentara Rusia dan secara tidak sengaja berperang di pihak Rusia di Ukraina.

Ditanya tentang prospek hubungan Rusia dengan , Peskov mengatakan Moskow bermaksud untuk lebih meningkatkan dan memperdalam hubungan dengan Pyongyang di semua bidang setelah kunjungan Putin baru-baru ini ke negara Asia tersebut.***

Leave a Reply