NALARNESIA.COM – Ketua Tim Transisi Pramono Anung-Rano Karno (Doel), Ima Mahdiah, menegaskan bahwa gagasan tentang kebijakan empat hari kerja bukan berasal dari tim transisi, melainkan merupakan pandangan pribadi Pakar Tata Kota, Nirwono Joga.
“Kami di Tim Transisi Pramono-Rano tidak pernah membahas ataupun mengusulkan kebijakan empat hari kerja,” ujar Ima dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu, 22 Januari 2025.
Ia menjelaskan bahwa gagasan tersebut adalah pandangan pribadi Nirwono Joga yang disampaikan dalam sebuah diskusi bersama Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jakarta.
BACA JUGA: Presiden Prabowo Lantik 270 Kepala Daerah pada 6 Februari
“Pandangan tersebut adalah hasil diskusi akademis yang disampaikan oleh Pak Nirwono Joga sebagai seorang pakar tata kota, bukan sebagai anggota tim transisi,” jelasnya.
Ima menambahkan bahwa usulan itu sebaiknya dilihat sebagai gagasan akademis untuk menjadi bahan pertimbangan bagi DPRD dan Pemprov DKI Jakarta.
Tim transisi, lanjutnya, memiliki agenda yang lebih terfokus, yakni memastikan peralihan kepemimpinan berjalan dengan lancar dan menyiapkan program-program prioritas yang dapat segera dilaksanakan setelah Pramono Anung dan Rano Karno resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.
“Fokus tim transisi saat ini adalah mempersiapkan langkah-langkah konkret agar pemerintahan baru dapat langsung bekerja sejak hari pertama menjabat,” tegas Ima.
BACA JUGA: MK Terima 254 Permohonan Sengketa Pilkada 2024, Termasuk Gubernur di Empat Provinsi
Ia menjelaskan bahwa program prioritas yang sedang dirancang mencakup penanganan isu-isu mendesak seperti banjir, transportasi publik, dan peningkatan kualitas layanan publik.
Meski demikian, Ima menyampaikan apresiasi terhadap gagasan Nirwono, yang menyebutkan bahwa kebijakan empat hari kerja telah diterapkan di beberapa negara maju untuk meningkatkan kesehatan mental dan produktivitas masyarakat.
“Usulan ini menarik untuk dibahas lebih lanjut oleh seluruh pemangku kepentingan, tetapi tentu memerlukan kajian yang komprehensif dan melihat konteks Jakarta. Untuk saat ini, kami tegaskan kembali bahwa itu bukan bagian dari agenda Tim Transisi Pramono-Rano,” kata Ima.
Ia berharap masyarakat tidak salah paham mengenai isu ini. Tim transisi, menurutnya, tetap fokus pada agenda strategis yang sesuai dengan visi dan misi pemerintahan Pramono Anung-Rano Karno.***