NALARNESIA.COM – Profesor Asrinaldi dari Universitas Andalas mengingatkan PDI Perjuangan agar tetap konsisten sebagai oposisi selama masa pemerintahan 2024-2029.
“Mestinya PDI Perjuangan harus konsisten, ya, karena partai ini juga terbiasa untuk beroposisi. Jadi, tidak ada salahnya kalau PDI Perjuangan tetap beroposisi,” kata Prof. Asrinaldi dilansir dari ANTARA, Selasa, 30 April 2024.
Menurutnya, tidak masalah jika PDI Perjuangan memilih menjadi oposisi karena partai tersebut sudah menjadi penguasa selama dua periode sebelumnya, yaitu 2014-2019 dan 2019-2024.
BACA JUGA: Pantang Menyerah, PDIP Mengajukan Gugatan ke PTUN Terkait Pemilihan Presiden 2024
Prof. Asrinaldi juga menyatakan bahwa keberadaan PDI Perjuangan dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai oposisi dianggap penting untuk menjaga kesehatan demokrasi selama pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Dalam konteks kekuatan penyeimbang di parlemen, tentu harus ada upaya untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Tradisi demokrasi yang terus dibangun oleh PDI Perjuangan inilah yang diharapkan itu nanti,” ujarnya.
“Ya, paling tidak mereka punya pandangan yang sama bahwa porsi mereka di luar pemerintahan, dan mengawasi Prabowo-Gibran. Dengan cara seperti itu, demokrasi akan sehat,” lanjutnya.
BACA JUGA: Prabowo Hadir dalam Upacara HUT Kopassus ke-72 di Cijantung
Sebelumnya, KPU RI menetapkan Prabowo-Gibran sebagai pasangan calon terpilih dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 sesuai Keputusan KPU Nomor 504 Tahun 2024. Pasangan tersebut meraih 96.214.691 suara atau 58,59 persen dari total suara sah nasional, memenuhi syarat dengan mendapatkan minimal 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia.
“Memutuskan, kesatu, menetapkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih periode tahun 2024—2029 dalam Pemilihan Umum Tahun 2024,” ujar Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu, 24 April 2024.
Setelah penetapan tersebut, PKB dan Partai NasDem memilih untuk bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran.***