NALARNESIA.COM – Kepala Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Madiun, Jawa Timur, Heru Purnomo, S.E, bergerak cepat menyelamatkan proyek penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) yang nyaris mubazir di wilayahnya.
Sejak Heru Purnomo dilantik sebagai kepala desa setempat, 2 Februari 2022, dia bersama perangkat jajarannya langsung menginventarisir keberadaan proyek senilai sekitar Rp. 240 juta dari anggaran pemerintah tersebut.
Proses awal pembangunan tower tandon air tersebut pengerjaannya dimulai pada masa sebelum meninggalnya kepala desa yang lama, Suratno, pada Juli 2021.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Sambirejo, Heru Purnomo, S.E, menjawab konfirmasi jurnalis di ruang kerjanya, Selasa (2/4/2024).
BACA JUGA: Pasukan Fogging PMI Ngawi Proteksi 413 KK Dari Gangguan DBD
“Jadi sebelum saya dilantik menjadi Kades, bangunan itu (Pamsimas) sudah ada. Dibangun di masa kepala desa yang lama (Suratno). Enam bulan berikutnya, setelah Kades lama meninggal dunia dan saya dilantik, saya berusaha melanjutkan dan menyempurnakan proyek tersebut,” jelas Heru Purnomo.
Diungkapkannya, Pemerintah Desa Sambirejo memandang perlu melanjutkan proyek setengah jadi tersebut, lantaran Pamsimas dilihat sebagai proyek strategis menyangkut kebutuhan hidup bersih dan kesehatan bagi warganya.
Saat itu, lanjutnya, dari keseluruhan proyek Pamsimas baru rampung dari segi sarananya, yakni tersedianya tower tandon air. Sedangkan aspek prasarana, sebagai penunjang akselerasi secara utuh proyek tersebut, belum tersedia sepenuhnya.
Kebutuhan prasarana yang belum terpenuhi tersebut, jelas Heru Purnomo, sudah diupayakan dan saat ini tengah berjalan. Prasarana yang dimaksud menyangkut kebutuhan energi listrik, jaringan pipa air minum, penyediaan operator dan personel penjaga serta penunjang lainnya.
BACA JUGA: Menteri Airlangga Bersedia Penuhi Panggilan MK Sesuai Arahan dari Jokowi
Energi listrik yang diperlukan guna pengoperasian proyek tersebut, papar Heru Purnomo, membutuhkan dua unit travo jaringan listrik. Sementara saat ini baru tersedia satu unit travo, yang hingga kini sisanya masih dalam upaya pemenuhan.
Sedangkan pipa primer (utama) jaringan air minum sudah terpasang hingga ke berbagai sudut kampung. Tinggal pemasangan pipa air menuju ke rumah-rumah warga yang menjadi sasaran proyek tersebut.
“Kita butuh dua travo listrik, saat ini baru ada satu. Sengaja belum dipasang dulu. Itu untuk menghindari kecemburuan sosial warga. Sebab, satu travo hanya mengaliri air sebagian warga. Warga lainnya akan iri,” jelas Heru Purnomo.
Menurut Heru Purnomo, pihaknya juga sudah pernah mengajukan proposal ke Dinas PUPR setempat. Termasuk menghubungi pihak PLN, terkait kebutuhan energi listrik (kebutuhan travo) untuk operasional Pamsimas tersebut.
BACA JUGA: Disebut Ingin Rebut Posisi Ketum PDIP, Jokowi: Bukannya Golkar?
Program Pamsimas sendiri merupakan policy Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), guna memastikan terpenuhinya akses air bersih, sanitasi dan aspek kesehatan bagi masyarakat secara universal.
Proyek Pamsimas Desa Sambirejo berlangsung melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), yang pelaksanannya dihandle Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Program itu sebagai kelanjutan PNPM Mandiri yang telah selesai masa kontraknya sejak tahun 2016.