NALARNESIA.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi tuduhan bahwa dirinya terlibat dalam upaya menghalangi peluang politik Anies Baswedan dalam Pilkada 2024 di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
“Saya itu ditudang-tuding bukan hanya masalah itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat,” katanya.
Setelah meresmikan Gedung Respirasi Kesehatan RS Persahabatan di Jakarta Timur pada hari Jumat, Presiden Jokowi menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak memiliki dasar.
“Saya bukan ketua partai, saya juga bukan pemilik partai, supaya tahu semua, apa urusannya?” tegasnya menanggapi tuduhan tersebut.
BACA JUGA: KPU Jawa Timur Perpanjang Waktu Pendaftaran Pilkada Jatim 2024
Menurut Jokowi, hal tersebut merupakan urusan internal partai politik dan koalisi, termasuk terkait proses pencalonan atau penolakan kandidat dalam Pilkada serentak 2024.
Presiden juga menekankan bahwa dirinya bukan ketua atau pemilik partai, sehingga ia tidak memiliki kewenangan dalam keputusan pencalonan kandidat di Pilkada 2024.
Peluang Anies Baswedan untuk tampil sebagai calon gubernur di Pilkada 2024 telah tertutup setelah tidak ada lagi partai politik yang memiliki cukup suara untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu.
Sebanyak 15 partai politik telah resmi mendaftarkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur ke KPU DKI Jakarta pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Partai-partai tersebut meliputi PKS, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai NasDem, PKB, PSI, Partai Demokrat, PAN, Partai Garuda, Partai Gelora, Perindo, PPP, PBB, Prima, dan PKN.
Juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, menyatakan bahwa Anies juga telah memutuskan untuk tidak maju dalam Pilkada Jawa Barat.
Sahrin menambahkan bahwa salah satu pertimbangan Anies untuk tidak maju adalah karena tidak ada permintaan khusus dari masyarakat Jawa Barat atau aspirasi dari partai politik untuk mengusung Anies, yang merupakan calon presiden dalam Pemilu Presiden 2024.***